"Kemudian ini menjadi tantangan kita untuk sama-sama mencapai target pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2022. Memang betul-betul harus kita jaga agar terus bisa tumbuh di atas angka lima persen. Karena menjadi syarat kita, bisa terlepas dari yang biasa disebut Middle Income Trap," ujar Listyo.
Kapolri juga menjelaskan hal yang bisa dilakukan HIPMI yakni dimulai dari sosialisasi, serta bagaimana mengembangkan upaya usaha-usaha dengan UMKM dan e-commerce.
“Lalu penyaluran KUR dan juga kegiatan FGD dan talkshow yang tentunya ini kita harapkan lahirkan pengusaha baru,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapolri mengatakan dengan adanya perkembangan lingkungan global, tentunya hal tersebut juga memberikan dampak terhadap Indonesia. Sehingga sinergitas seluruh stakeholder dalam mengawal program pertumbuhan ekonomi nasional diperlukan.
“Yang menjadi tantangan kita saat ini, karena kita berusaha untuk bisa lepas dari Middle Income Trap,” jelasnya.
Baca Juga: BPC HIPMI Kendal Dorong Pendidikan Kewirausahaan Dikenalkan Sejak Sekolah Dasar
Namun di sisi lain, dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang ada ini tentu jadi tantangan berat. Yang harus tentunya kita lakukan adalah konsolidasi yang kuat untuk bisa menjaganya.
Saat ini, Kapolri menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal empat 2021 sebesar 5,02 persen. Ia pun berharap pada kuartal pertama 2022 akan bisa berada di angka 5,3 persen hingga 5,5 persen.
Dari segi pengendalian Covid-19, Indeks Nikkei pada akhir 2021 menyebut Indonesia menjadi negara yang berada di urutan pertama. Sementara dari CDC Amerika Serikat, Indonesia berada di kategori level I.
"Saat ini, Indonesia menjadi peringkat lima di dunia yang terbanyak melakukan penyuntikan dosis vaksin dengan jumlah 360,8 juta," pungas Kapolri.
Sementara dalam sidang rapat pleno ini, Hipmi Jateng juga ikut hadir dan mensukseskan acara.
Dalam menghadiri sidang rapat pleno, Hipmi Jateng membawa kepengurusan sebanyak 20 anggota.