SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-- Bagi masyarakat Indonesia, mudik sudah menjadi tradisi tahunan yang dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Namun, sudah tahu belum sejarah atau asal usul mudik di Indonesia hingga menjadi tradisi wajib masyarakat perantauan?
Tradisi mudik diketahui sudah ada sejak tahun 1970-an, di mana orang-orang mulai merantau ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan lainnya.
Baca Juga: Penerapan One Way Tol Trans Jawa Mudik Lebaran 2022, Catat Tanggal dan Lokasinya
Berikut ini adalah ulasan tentang asal usul mudik di Indonesia yang bisa Anda ketahui.
Sejarah Mudik di Indonesia
Apabila ditarik jauh ke belakang, fenomena mudik sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Dahulu, kegiatan mudik dilakukan oleh para Petani Jawa, untuk kembali ke kampung halamannya atau daerah asalnya untuk membersihkan makam leluhurnya.
Apabila diartikan secara bahasa, mudik dalam Bahasa Jawa merupakan singkatan dari kata ‘Mulih Diluk’ yang mengandung arti pulang ke kampung halaman sebentar.
Baca Juga: Rest Area Terbaik Tol Jakarta-Semarang, Tempat Istirahat Mudik Lebaran 2022
Dalam bahasa Betawi, mudik merupakan singakatan dari ‘Menuju Udik’ yang memiliki arti pulang kampung.
Bisa dikatakan bahwa mudik mulai menjadi tren sejak tahun 1970-an. Pada tahun itu, orang - orang yang merantau ke kota- kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan lain sebagainya melakukan aktivitas pulang ke kampung halamannya dengan memanfaatkan hari libur kerja yang panjang, yakni Lebaran Idulfitri.
Apabila berbicara mengenai motif mudik yang terjadi secara konteks rasionalisasi masyarakat. Sejak tahun 1970-an, masyarakat yang mudik memiliki motif tradisionalistik. Yakni warga kota kembali mengisi kegiatan dan pola kehidupan tradisonalnya di kampung halamannya.
Baca Juga: Mau Mudik Irit dan Nyaman? Pilih BBM yang Tepat
Namun di awal abad ke- 21 ini, motif mudik telah bergeser ke arah yang lebih rasional. Biasanya mereka melakukan aktivitas mudik dengan alasan praktis, seperti: Pertama, rekreasi keluarga dalam suasana kekeluargaan.