Filosofi Kata Ketupat Beserta Makna Lebaran Ketupat

photo author
- Selasa, 3 Mei 2022 | 23:39 WIB
Filosofi Kata Ketupat Beserta Makna Lebaran Ketupat (Dok)
Filosofi Kata Ketupat Beserta Makna Lebaran Ketupat (Dok)

SOLO, AYOSEMARANG.COM – Lebaran Ketupat menjadi salah satu tradisi yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri khusunya bagi orang Jawa.

Momen Lebaran Ketupat akan jatuh tepatnya satu minggu setelah perayaan hari raya Idul Fitri.

Di beberapa tempat, lebaran ketupat ini juga dikenal sebagai kegiatan Syawalan.

Perayaan tradisi lebaran ketupat ini dilambangkan sebagai simbol kebersamaan.

Baca Juga: Kapan Waktu Lebaran Ketupat saat Idul Fitri? Simak Penjelasannya!

Filosofi ketupat Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”.

Sehingga dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.

Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer,” yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.

Baca Juga: Niat Puasa Syawal Beserta Tata Cara dan Manfaatnya

Sebagian masyarakat juga memaknai rumitnya anyaman bungkus ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan. 

Beras sebagai isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Pada masa lalu, terdapat tradisi unik yang berbau mistis, namun kini sudah jarang ditemukan.  

Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Bioskop Terbaru, Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Ketupat juga dianggap sebagai penolak bala, yaitu dengan menggantungkan ketupat yang sudah matang di atas kusen pintu depan rumah, biasanya bersama pisang, dalam jangka waktu berhari-hari, bahkan berulan-bulan sampai kering. 

Biasanya, ketupat disajikan bersama opor ayam dan sambal goreng.

Ini pun ternyata ada makna filosofisnya. Opor ayam menggunakan santan sebagai salah satu bahannya. Santan, dalam bahasa Jawa disebut dengan santen yang mempunyai makna “pangapunten” alias memohon maaf. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X