Hari Raya Idul Adha 2022 Diperkirakan Berbeda, Simak Penjelasannya!

photo author
- Kamis, 2 Juni 2022 | 23:36 WIB
Hari Raya Idul Adha 2022 Diperkirakan Berbeda, Simak Penjelasannya! (Pixabay)
Hari Raya Idul Adha 2022 Diperkirakan Berbeda, Simak Penjelasannya! (Pixabay)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 2022 diperkirakan akan berbeda.

Dalam SKB 3 Menteri yang menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2022, Hari Raya Idul Adha akan berlangsung pada 9 Juli 2022.

Peneliti Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Lapan-BRIN), Prof Thomas Djamaluddin mengatakan kemungkinan Hari Raya Idul Adha antara hilal Muhammadiyah dengan MABIMS yang digunakan pemerintah akan berbeda.

Baca Juga: Interpol Keluarkan Yellow Notice Untuk Pencarian Eril Anak Ridwan Kamil

"Kemungkinan besar terjadi perbedaan. Dengan kriteria wujudul hilal Muhammadiyah, Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Sedangkan dengan kriteria baru MABIMS (yang digunakan pemerintah), Idul Adha 1443 H yaitu pada 10 Juli 2022," kata dia kepada seperti dikutip Republika.co.id.

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan, dalam kriteria wujudul hilal, tinggi bulan saat Maghrib di Indonesia pada 29 Juni sudah berada di atas ufuk sehingga dinyatakan sudah memenuhi kriteria wujudul hilal.

Dengan demikian, Muhammadiyah, yang menggunakan hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal, menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada 9 Juli 2022.

Baca Juga: Oppo Find X5 Pro, Spesifikasi Fitur dan Harga HP Flagship yang Baru Masuk Indonesia

"Tetapi, pada 29 Juni tersebut, tinggi bulan kurang dari 3 derajat dan elongasi (jarak sudut bulan-matahari) kurang dari 6,4 derajat, sehingga 1 Zulhijjah jatuh pada 1 Juli dan Idul Adha pada 10 Juli," kata anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama itu.

PP Muhammadiyah telah menetapkan 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah atau Hari Idul Adha bertepatan 9 Juli 2022. Pakar falak Muhammadiyah, Oman Fathurrahman, mengatakan  penetapan tersebut dilakukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.

Dia melanjutkan, penetapan itu disampaikan melalui maklumat tentang penetapan hasil hisab bulan Zulhijjah 1443 H. Dalam maklumat juga terdapat hasil hisab Ramadhan dan Syawal 1443 H.

Baca Juga: KPK OTT Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Ini Barang Bukti yang Diamankan

"Hisabnya hisab hakiki, dan kriterianya menggunakan wujudul hilal," tutur Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal. Hisab hakiki merujuk pada gerak faktual bulan di langit sehingga bermula dan berakhirnya bulan Qamariyah didasarkan pada kedudukan atau perjalanan bulan benda langit tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X