Banyak Makanan di Batang Gunakan Bahan Kimia Berbahaya, Ini Imbauan BPOM Semarang

photo author
- Rabu, 22 Juni 2022 | 17:59 WIB
Kepala BPOM Semarang Sandra Maria Philomena Linthin audiensi dengan Penjabat Bupati Bupati Lani Dwi Rejeki di Ruang Abirawa Bupati Batang, Rabu (22/6/2022). Foto: Muslihun kontributor Batang.
Kepala BPOM Semarang Sandra Maria Philomena Linthin audiensi dengan Penjabat Bupati Bupati Lani Dwi Rejeki di Ruang Abirawa Bupati Batang, Rabu (22/6/2022). Foto: Muslihun kontributor Batang.

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Penggunaan bahan kimia berbahaya sebagai tambahan pangan untuk pengawet dan pewarna masih banyak dijumpai di Kabupaten Batang. 

Hal itu disampikan Kepala BPOM Semarang Sandra Maria Philomena Linthin usai audiensi dengan Penjabat Bupati Bupati Lani Dwi Rejeki di Ruang Abirawa Bupati Batang, Rabu 22 Juni 2022.

Ia pun meminta masyarakat lebih mewaspadai makanan kerupuk mengandung bahan kimia berbahaya pewarna Rhodamin B.

"Pewarna ini biasanya digunakan untuk tekstil kalau yang dipakai tidak baik untuk kesehatan," jelasnya. 

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 23 Juni 2022 : Capricorn, Aquarius dan Pisces Jangan Mau Diremehkan

Kerupuk mengandung pewarna tekstil memang cukup meresahkan karena mereka masih bebas berjualan di pasar-pasar tradisional.

"Langkah kedepan BPOM akan bekerjasama dengan Pemkab Batang untuk melakukan sosialisasi dan penyisiran terhadap makanan atau minuman mengandung bahan kimia berbahaya," ungkapnya. 

Ia mengimbau masyarakat agar cermat pada saat membeli makanan.

Baca Juga: Konversi MP3 dari YouTube Online Pakai Y2mate, Download Terbaru 2022

"Kerupuk dengan ciri-ciri warna ngejreng menunjukkan mengandung bahan pewarna berbahaya misalnya Rhodamin-B. Bahan tersebut merupakan karsinogen atau penyebab kanker sehingga tidak boleh digunakan sebagai bahan campuran dalam makanan apapun termasuk kerupuk," jelasnya. 

Ia pun menyatakan kesulitan mengontrol bahan pewarna berbahaya karena dibuat oleh industri kecil, dijual kiloan atau curah sehingga banyak yang tidak punya izin. 

"Celakanya, biasanya justru kerupuk warna-warni seperti ini yang banyak digemari karena renyah dan rasanya gurih," ujar dia.

Baca Juga: Begini Cara main Game Stumble Guys di PC, Seru Banget!

Sandra Maria Philomena Linthin juha menyebutkan ada 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah (Jateng) yang masuk wilayah pemeriksaan BPOM Semarang karena banyaknya kasus pada kerupuk yang terjadi, salah satunya di Kabupaten Batang.

Sementara itu Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyampaikan, kehadiran BPOM Semarang hari ini di Kabupaten Batang untuk saling bekerjasama menangani penyebaran makanan atau minuman berbahan kimia berbahaya seperti kerupuk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X