AYOSEMARANG.COM -- Rentetan motif kasus tewasnya Brigadir J hingga kini belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak kepolisian.
Terkait dengan hal tersebut, kini justru banyak asumsi-asumi yang beredar dipublik, satu diantaranya adalah tentang isu perselingkuhan Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.
Seperti yang diketahui, isu cinta terlarang antara Kuat Maruf dan istri Ferdy Sambo tersebut pertama kali disemburkan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.
Kabar cinta terlarang antara majikan dan ART tersebut hingga kini belum terbukti kebenarannya.
Mabes Polri pun buru-buru turun tangan membantah soal isu perselingkuhan yang dituduhkan Deolipa bahkan sampai perbuatan zina Kuat dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi atau Putri.
Namun, publik kadung termakan isu perselingkuhan yang mulai dilancarkan sehari menjelang rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J pada 30 Agustus 2022 lalu.
Di luar isu perselingkuhan itu ternyata ada fakta yang belum banyak dibahas, yakni mengenai peran Bharatu Prayogi.
Keberadaan Bharatu Prayogi ini belum banyak diungkap, padahal sangat vital. Dia adalah yang merebut dua pisau yang dibawa Kuat Ma’ruf dari Magelang sampai Jakarta.
Entah apa yang direncanakan Kuat dengan membawa dua pisau tersebut, namun setelah pisau itu disita Bharatu Prayogi, Brigadir J akhirnya menemui ajal di tengah todongan senjata.
Berikut ini ada 3 fakta tentang pisau maut Kuat Maruf yang terungkap saat rekonstruksi.
1. Kuat sudah siap eksekusi Brigadir J?
Ada pertanyaan dari publik mengenai dua pisau yang ada di lokasi rekonstruksi ulang pembunuhan Brigadir J.
Dua pisau tersebut diakui Kuat sudah dibawa sejak dari Magelang. Tentang tujuan membawa pisau dari Magelang, belum ada kejelasan pasti baik dari Kuat maupun pihak berwenang.
Kemudian ada timbul pertanyaan, apakah Om Kuat membawa dua pisau untuk menghabisi Brigadir J?
Baca Juga: Jenderal Bintang 3 Ini Bongkar Perselingkuhan Putri Candrawathi dan Brigadir J, Bukan Kuat Maruf
2. Dua pisau disiapkan
Keberadaan dua pisau itu, sebelumnya belum pernah diungkap pihak kepolisian.
Namun, semua terbuka saat rekonstruksi dilakukan 30 Agustus 2022.
Kuat Ma'ruf saat rekonstruksi ulang di Saguling dan Duren Tiga, terlihat sudah membawa dua pisau.
Dalam rekonstruksi pertama di TKP Saguling, dibuat menyerupai rumah Ferdy Sambo di Magelang.
Tampak dalam rekonstruksi, Kuat sangat mendominasi adegan bersama istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
3. Dua pisau dirampas Bharatu Prayogi
Saat rekonstruksi ulang tiba-tiba muncul sosok yang dari awal tak pernah Namanya disebut polisi dan tersentuh media.
Dia adalah Bharatu Prayogi yang tercatat sebagai ajudan Ferdy Sambo. Bharatu Prayogi ternyata ada di lokasi TKP Magelang.
Dilihat dari rekonstruksi, sepertinya Bharatu Prayogi memiliki pengaruh lebih besar daripada Bharada E.
Bharatu Prayogi bahkan tertangkap kamera sedang berinteraksi bersama Kuat Maruf.
Baca Juga: Balita Putri Candrawathi Bukan Anak Ferdy Sambo? Isu Cinta Terlarang dengan Kuat Maruf Menguat
Setelah itu, tak lama dari pembicaraan keduanya, terjadilah peristiwa penembakan Brigadir J.
Dilihat dari YouTube Uncle Wira, peran Bharatu Prayogi cukup penting, yakni merampas dua pisau dari tangan Kuat.
Apakah Bharatu Prayogi terlibat dalam rencana pembunuhan, hal tersebut belum ada jawaban.
Terlebih, saat rekonstruksi pembicaraan Bharatu Prayogi dan Kuat tidak diperdengarkan pada publik.
Dalam tayangan Polri TV Presisi, yang terlihat hanya momen Kuat menyerahkan dua pisau pada Bharatu Prayogi. Momen tersebut terlihat pada adegan ke 74.
Saat itu posisi Kuat ada di samping ajudan Ferdy Sambo, Bharatu Prayogi.
Setelah itu penyidik mengarahkan pada adegan ke 74, di mana Kuat Ma'ruf menyerahkan pisau dan HT kepada Bharatu Prayogi.
Demikian informasi menegnai dua piasu yang dibawa Kuat Maruf dan terkuak saat rekonstruksi.