BATANG, AYOSEMARANG.COM – Rekruitmen Petugas Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) Batang masuk pada tahapan seleksi administrasi dan wawancara.
Tahapan seleksi wawancara dilaksanakan mulai 12, 13 dan 15 September.
Salah satu calon Petugas Regsosek, Ulfi warga Blado yang saat ini masih menjadi mahasiswi jurusan Akuntansi di Unikal, itu mengatakan, alasan terbesar mendaftar menjadi petugas Regsosek karena ingin menambah pengalaman di lapangan.
Baca Juga: Terasi Ujungnegero Batang Tembus Mancanegera, Ini Cara Pemasarannya
“Kuliah saya hampir selesai jadi tidak masalah kalau ikut membantu pendataan Regsosek,” ungkapnya saat ditemui usai tes mewawancarai calon Petugas Registrasi Ekonomi, di Gedung Pramuka, Kabupaten Batang, Senin 12 September 2022.
Ia juga mengatakan bahwa tugas secara spesifik memang belum memahami. Namun nantinya akan ada pelatihan khusus selama beberapa hari.
“Manfaat Regsosek tentu bisa diketahui pendapatan rata-rata warga di desa saya. Apabila ke depan ada bantuan sosial dari Pemerintah diharapkan akan lebih tepat sasaran,” ujar dia.
Sementara itu, Statistik Pertama BPS Batang, Ahmad Tohirin menyebutkan total total pendaftar Regsosek sebanyak 1.807 orang. Dari hasil seleksi lolos sebanyak 1.799 orang.
“Syarat awal yang harus dipenuhi minimal berijazah SMA, jadi bagi yang tidak lolos seleksi tahap awal dikarenakan berijazah SD, SMP dan ada perangkat desa yang ikut mendaftar,” kata Ahmad Tohirin.
Baca Juga: 4 Trik Culas Ferdy Sambo Lolos dari Ancaman Hukuman Mati Kasus Tewasnya Brigadir J
Dalam tes wawancara akan dibagi menjadi dua kelompok, yakni pendaftar yang sudah berpengalaman dan yang belum berpengalaman.
“Untuk yang sudah pernah menjadi petugas sensus, seperti Sakernas, Susenas dan lainnya, akan bertugas sebagai pengawas lapangan, sedangkan yang belum pernah menjadi petugas sensus, akan ditugaskan sebagai Petugas Pendataan Lapangan (PPL),” jelasnya.
Ia menerangkan, PPL bertugas untuk mendata profil, kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
“Tiap PPL ditargetkan 250 – 300 Kepala Keluarga (KK) dan diutamakan berasal dari desa setempat, untuk mempermudah pendataan karena lebih memahami seluk beluk wilayah tempat tinggalnya,” terangnya.