Pidato pembelaannya menginspirasi dan diberikan tanpa keraguan. Pada usia 24 tahun, setelah dibebaskan dari penjara pada 1934, Rasuna memulai karier jurnalistiknya dan menulis untuk jurnal perguruan tinggi bernama Raya.
Baca Juga: Bela Pemuda Cirebon Terduga Hacker Viral, Bjorka Asli Ancam Volt Anonym: berada dibawah pengawasan
Selama beberapa tahun berikutnya, dia membuka lebih banyak sekolah untuk anak perempuan dan berbicara atas nama kelompok wanita Muslim yang tak terhitung jumlahnya.
Pada 1945, setelah bekerja tanpa lelah untuk menanamkan nasionalisme dan anti-kolonialisme melalui tulisannya, Indonesia memperoleh kemerdekaannya.
Akhirnya pada 1974, Rasuna dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas jasa-jasanya.