Lebih dari itu, dia juga mendesak Samuael untuk mengakui jika tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
“Jadi jujurlah, jujur! Dalam nama Yesus kalau Bapak gak tahu. Bapak kan hanya berasumsi bahwa ‘anak saya baik’, anak saya baik”. Maaf pak, Yoshua memang baik, tapi dia berbuat sebuah hal yang terjadi kepada Ibu Putri, banyak saksinya,” sambungnya.
Pendeta Gilbert Lumoindong juga sempat menantang ayah Brigadir J dengan menyatakan siap dikutuk Tuhan jika dirinya bersalah.
“Jika saya salah saya siap menanggung kutuk Tuhan, jika bapak bicara seenaknya dan salah bapak juga siap menanggung kutuk Tuhan. Di atas Hakim segala-galanya adalah hukum Allah,” kata Gilbert.
Pertanyaan pemuka agama itu sangat membuat keluarga Yosua kecewa.
Menurut Samuel, Gilbert sudah melanggar pernyataan sendiri soal larangan berasumsi serta menunjukkan keberpihakan seakan kesaksian Putri Candrawathi sebagai kebenaran tunggal.
“Ada dua hal yang saya sayangkan soal komentar Pendeta Gilbert. Pertama, dia memfitnah orang yang sudah meninggal. Kedua sekaligus utama, dia itu kan seorang pendeta. Pendeta itu hamba Tuhan, ini mencoreng kekristenan,” tutur Samuel.
“Harusnya pendeta itu mendoakan. Saya bukan berharap untuk dia membela anak saya, tidak. Doakanlah permasalahan ini, biar terbuka seterang-terangnya,” ucapnya.
Samuel Hutabarat menyebut jika rekaman itu menunjukan Pendeta Gilbert Lumoindong secara terang-terangan sudah berpihak kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.