AYOSEMARANG.COM - Setelah Lesti Kejora mencabut laporan KDRT terhadap suaminya Rizky Billar, banyak orang berbondong-bondong menghujatnya dan secara terang-terangan menyatakan kekecewaannya dengan pilihan Lesti itu.
Padahal, sebelumnya Lesti Kejora banjir dukungan dan pujian lantaran jadi korban KDRT dan berani melapor, tapi sekarang berkebalikan karena dinilai tidak konsisten dengan keputusan yang diambilnya.
Bukan hanya netizen saja yang mengatakan kekecewaannya kepada Lesti Kejora, tapi rekan-rekannya sesama artis pun banyak menyayangkan keputusan Lesti berdamai dengan Billar.
Baca Juga: 6 Rekam Jejak Kasus KDRT Rizky Billar dari Laporan hingga Damai, Akankah Diboikot?
Meski begitu, di tengah banyaknya orang yang menghujat Lesti, Tsamara Amany, politikus perempuan yang kerap menyuarakan aspirasinya itu justru malah terang-terangan membela Lesti.
Menurut Tsamara, Lesti tidak semestinya mendapat hujatan dari netizen karena bagaimanapun Lesti tetap korban. Tsamara pun meminta netizen untuk berhenti menuduh Lesti menge-prank orang se-Indonesia.
"Kita nggak bisa dengan mudah menuduh Lesti lagi nge-prank, atau Lesti lagi buat drama rumah tangga, dan lain-lain gitu," kata Tsamara.
Melalui postingan video di instagram pribadinya, Tsamara mengatakan bahwa keputusan Lesti memilih berdamai dengan Billar itu karena ia belum bisa lepas dari relasi abusif, bukan karena Lesti sedang membuat drama rumah tangga.
Baca Juga: Soroti Sifat Temperamental Rizky Billar Kepada Lesti Kejora, Psikolog: Perlu Jalani Terapi Kejiwaan
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa menurut riset, korban KDRT butuh setidaknya 7 kali percobaan untuk benar-benar bisa lepas dari relasi abusif.
Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari harapan korban bahwa pasangannya bisa berubah dengan meningkatkan kasih sayang, karena memikirkan anak, sampai alasan korban sudah kena mental dan merasa dirinya tidak berharga.
Dalam pernyataannya di Instagram itu ia membeberkan fakta bahwa melepaskan diri dari pelaku kekerasan (abuser) itu hal yang tidak mudah dilakukan.
Maka dari itu, menurut Tsamara, bagaimanapun keputusan yang diambil Lesti, ia tetaplah korban yang harus dibela dan didukung untuk berani.
"Siapapun itu, entah Lesti ataupun yang lain, kita harus mendukung korban KDRT untuk berani," tegas Tsamara mengakhiri vidionya.***