Namun dalam rangka menguasai seluruh kompetensi wajib tersebut, Aris
mengakui, diperlukan kerjasama dan keterlibatan aktif seluruh komponen
bangsa. Ambil contoh dalam ekosistem pendidikan.
Menurutnya, jika tidak saling mendukung akan sulit mencapai tujuan. "Misalkan orang tua harus menyediakan pembelajaran dari rumah, guru juga sebagai pendidik dan role
model dalam berperilaku, juga teman sebaya untuk berbagi ide serta masyarakat sebagai bagian dari pembelajaran," contohnya.
"Hal-hal ini menjadi program dari Kemenko PMK, yang tentunya yang kami yang
mengkoordinir terkait dengan pembangunan sumber daya manusia," imbuhnya.
Baca Juga: Wujudkan Generasi Emas 2045, Program Cegah Stunting Digencarkan Pemprov Jateng
Pada kesempatan tersebut, Aris juga mengatakan pembangunan Indonesia
dapat diukur dari Indeks Pembangunan Manusianya (IPM). Berdasarkan data
yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Aris menyampaikan, indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia berada di angkat 71,94 selama masa pandemi yakni selama tahun 2020/2021.
"Dimana pada saat itu, walaupun di dalam masa pandemi, tapi IPM tersebut
merupakan nilai dengan kategori tinggi. Memang rendah dibandingkan dengan
Tahun 2022 ini yakni 72,29," terang Aris.***