PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM - Ratusan warga Kabupaten Pekalongan yang terendam banjir sejak kemarin bertahan di rumah, pada Minggu pagi tadi, 1 Januari 2023, mulai mengungsi akibat genangan air kian tinggi.
Seperti kondisi banjir di Desa Pacar Kecamatan Tirto mereka mengawali awal tahun ini, mulai mengungsi. Genangan air yang makin tinggi, ditambah intensitas hujan yang kian tinggi, menjadi alasan warga untuk ikut mengungsi.
Petugas dan relawan yang menyiapkan perahu karet untuk evakuasi warga dan para relawan harus bolak-balik mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Link Pantau Banjir di Kota Semarang Secara Langsung, Bisa Diakses Lewat HP
Menurut Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq saat meninjau lokasi banjir, warga Pekalongan mulai mengungsi pada Minggu ini berada di enam titik lokasi pengungsian, dengan jumlah 899 orang.
Ia menyatakan banjir merata di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian utara. Bupati juga memastikan pemenuhan kebutuhan warga yang mengungsi, termasuk juga pelayanan kesehatan.
“Kalau banjir sih banyak ya di beberapa titik, tapi kalau pengungsian ada yang mengungsi di enam titik yang saya lihat memang banjirnya di Desa Pacar ini saya kasihan, tapi ya alhamdulillah masyarakatnya sabar dan gotong royong membuat dapur umum. Tapi kita dari Pemkab backup, insyaallah tidak ada kekurangan lah. Di sini kita menyiapkan cek kesehatan ada, kebutuhan dasar ya insyaallah lengkap, termasuk tempat tidur lengkap, walaupun tidak merata minimal anak-anak, yang bayi lansia terus ibu hamil, kita dahulukan,” ungkap Fadia, Minggu 1 Januari 2023.
Adapun warga yang tidak mengungsi, sepertinya mereka sudah biasa dengan situasi banjir, jadi mereka juga mempunyai cara sendiri.
“Kecuali kalau dia itu lansia, kita akan paksa untuk evakuasi,” tukasnya.
Selain mulai mengungsi, warga juga menyelamatkan barang berharga seperti motor yang telah tenggelam. Namun, tidak semua warga mengungsi di lokasi titik pengungsian yang ditetapkan pemerintah. Ada warga yang nekat membuka tenda di tepi rel kereta api, untuk berjaga-jaga lingkungan biasanya mereka para pria dewasa yang bertahan.
Meskipun cukup berbahaya jika ada kereta api melintas. Namun ini salah satu cara bertahan, sembari mengawasi lokasi banjir.
Baca Juga: Jangan Sembarangan! Ini Cara Memandikan Burung Perkutut yang Baik dan Benar Supaya Jinak
Sementara itu, Abdurahman (55) warga Desa Pacar yang juga menjadi korban banjir mengatakan di hari kedua ketinggian air naik.