AYOSEMARANG.COM - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Jakarta sejak menjabat pada November 2022.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Anwar mengatakan Malaysia kan berinvestasi dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Senin, 9 Januari 2023.
Setidaknya 10 perusahaan Malaysia telah berkomitmen untuk berinvestasi di Nusantara, ibu kota baru yang dipilih pada 2019 untuk menggantikan Jakarta.
Baca Juga: Kena Mental, Ferdy Sambo Cabut Gugatan Jokowi dan Kapolri, Pengacara Klaim Bagian dari Ikhtiar
Anwar mengutip kedekatan Nusantara dengan negara bagian Sabah dan Sarawak Malaysia dan wilayah federal di Pulau Kalimantan, dengan mengatakan bahwa pertumbuhan ibu kota baru akan menguntungkan perekonomian kawasan tersebut.
Dikutip dari AP News, pembangunan Nusantara tahap pertama dimulai pada Maret tahun lalu, dan diharapkan selesai pada 2045.
Anwar dan Presiden Joko Widodo (Jokowi)juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama ekonomi yang diperkirakan bernilai $263 juta atau sekitar Rp 4,1 triliun.
Anwar tiba di Jakarta pada hari Minggu dengan delegasi termasuk Menteri Luar Negeri Zambry Abdul Kadir, yang mengadakan pembicaraan terpisah dengan timpalannya dari Indonesia, Retno Marsudi, pekan lalu.
Kedua belah pihak juga membahas masalah demarkasi perbatasan darat dan laut, serta pekerjaan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia, yang telah lama dilanda kasus perdagangan manusia dan pelecehan.
Baca Juga: Sampai Bikin Presiden Jokowi Penasaran, Begini Cara Mainkan Lato lato, Mainan Jadul VIRAL di TikTok
Data pemerintah Indonesia menunjukkan lebih dari 50 persen orang Indonesia yang bekerja di luar negeri, atau sekitar 1,6 juta, berada di Malaysia.
Jokowi menyambut baik komitmen Anwar untuk melindungi pekerja migran, dan mengulangi permintaannya ke Malaysia untuk juga memberikan pendidikan bagi anak-anak pekerja.
Kedua pemimpin juga membahas situasi di Myanmar yang dikuasai militer dan upaya bersama untuk menangani ekspor minyak sawit mereka.
Indonesia dan Malaysia menyumbang 85 persen dari produksi minyak sawit global, yang memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi mereka.