BATANG, AYOSEMARANG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Bulog menyerap hasil panen padi atau beras masyarakat agar stabilisasi harga beras di pasaran bisa terjaga.
“Sehingga tidak ada lagi pedagang beras yang beralasan harga tinggi karena banjir. Sebab dari hasil pantauan harga beras di pasar dalam dua hari terakhir, pedagang mengaku harga beras naik karena para distributor terkendala cuaca dan banjir,” kata Ganjar setelah meninjau panen padi di Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Sabtu 11 Februari 2023.
Kondisi panen seperti itu, lanjut Ganjar, harus dikelola dengan baik secara bersama-sama.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Matangkan Persiapan Pemilu 2024, Minta Stakeholder Gencarkan Sosialisasi
Masalah cuaca yang menjadi kendala pada saat pengeringan padi dapat diatasi dengan menggunakan mesin pengering.
Ia mengatakan Kabupaten Batang sudah masuk musim panen padi, sehingga akan membantu menstabilkan harga beras dalam satu pekan ini dan inflasi dapat terkendali.
“Musim panen padi di Kabupaten Batang sudah dimulai sejak beberapa hari terakhir. Namun, faktor cuaca yang kurang bagus masih menjadi kendala. Harga panen padi atau gabah kering relatif lumayan tinggi, dan membuat petani senang,” katanya.
Tidak hanya di Batang, berdasarkan data dan informasi Dinas Pertanian Provinsi Jateng di Kabupaten Kebumen juga sudah mulai panen raya.
Baca Juga: Harga Beras Naik dan Penggilingan Padi Sering Tutup di Kendal, ini Penyebabnya
“Dinas kami, saya minta untuk memetakan seluruh Jawa Tengah, potensi yang sudah panen di mana saja. Dan harus dikelola dengan baik,” jelasnya.
Ganjar juga meminta ada penghitungan harga panen hingga menjadi beras, ditambah kalkulasi hasil panen padi di seluruh daerah akan menjadi acuan mengukur stok beras di pasar.
“Saya memprediksi, dalam satu pekan ini kondisi pasar sudah dibanjiri beras dan inflasi akan terkendali,” jelasnya.
Langkah selanjutnya, setelah pasar dibanjiri stok beras dan dapat menurunkan harga di pasar saat ini, maka yang diperlukan adalah menjaga harga agar tidak jatuh.
Menurut Ganjar, batasan harga padi maupun beras harus tetap dijaga di atas HPP sebesar Rp4.300.
Baca Juga: Gratis! Disperindagkop Batang Layani Foto Produk dan Akun Digital Bagi UMKM
“Saat ini harga yang dibeli dari petani berkisar antara Rp5.500-Rp5.600. Harga itu dinilai sudah tinggi untuk petani.
Ganjar menyebutkan harga gabah kering panen sekarang sudah Rp5.500-Rp5.600, tapi setelah panen raya bisa turun.
“Makanya kita tahan jangan sampai menyentuh HPP Rp4.300 atau di bawahnya. Penurunan harus wajar, ini yang perlu dijaga," ungkap Ganjar.