Beda Pernyataan Gibran dan BBWSBS soal Penyebab Banjir di Solo Raya, Benarkah karena Banyak Pembangunan?

photo author
- Senin, 20 Februari 2023 | 21:07 WIB
Evakuasi korban banjir di wilayah Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Jumat (17/2/2023).  (SMSolo/dok BPBD Kota Solo)
Evakuasi korban banjir di wilayah Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Jumat (17/2/2023). (SMSolo/dok BPBD Kota Solo)

Pihaknya juga menyoroti perihal perubahan tata ruang kota yang pembangunannya sangat masif.

Hal itu membuat air yang harusnya masuk ke tanah, beralih menjadi aliran permukaan. Sehingga beban sungai semakin bertambah.

"Sehingga, tanah longsoran membuat sedimentasi di dasar sungai," ujarnya.

Baca Juga: Ketua DPC PKB Pekalongan: Ketokohan KH Muhammad Yusuf Chudlori Pantas Jadi Gubernur, Gibran Masih Terlalu Muda

Dia mengaku, skema pengendalian banjir sungai Bengawan Solo sudah dibangun bertahap.

Dikatakan Maryadi, skema pengendalian banjir Sungai Bengawan Solo kini sudah dibangun secara bertahap.

Setelah WGM dan Waduk Pidekso, pembangunan bendungan akan terus berlanjut. (Suara.com/Ronald Seger Prabowo)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ica Agustin

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X