"Kami sesuaikan dengan konsep di lokasinya. Alhamdulillah kami dapat tempat di kota lama. Di mana gedungnya juga sudah tua," ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Nini bercerita, dikarenakan gedungnya masuk kategori cagar budaya, alhasil dia tidak boleh mengubah konsep gedung.
Meski demikian untuk menambah suasana masa lampau dia menambahi berbagai ornamen klasik dan alat makan juga yang masih jadul.
"Kami kasih ornamen tahun 70-an termasuk meja kursinya menggunakan interior masa lalu. Alat makan dan sajiannya pun juga. Sehingga kami ingin mengangkat era di tahun 70-80 ini sebagai konsep resto. Dimana kebetulan lokasinya juga ada di kota lama, semua di kota lama ini konsepnya kuno semua jadi alhamdulillah antusiasme banyak," katanya.
Kemudian apa saja yang ditawarkan oleh Sego Bancakan?
Baca Juga: Restoran Legendaris Tahun 70-an di Semarang Buka Lagi, Pernah Jadi Satu-satunya yang Menjual Steak
Begitu memasuki lokasi, pengunjung akan disambut dengan berbagai jajanan tahun 90-an di sisi kanan. Kemudian berbagai sajian makana ada di sisi kiri.
Konsep makanan di Sego Bancakan adalah prasmanan, sehingga pengunjung bisa mengambil lauk-pauk sepuasnya sesuai yang diinginkan.
Layaknya warung-warung prasmanan di pinggir jalan, ada banyak sajian masakan yang dihidangkan mulai dari sayur lodeh, sayur kikil, tempe orek, dan gudangan.
Ada juga berbagai macam oseng, seperti oseng tahu, oseng tempe, oseng udang, oseng kacang panjang, oseng genjer, oseng terong dan lain sebagainya.
Sebagai lauk berat pun juga beragam, dari ayam goreng, ayam bakar, telur ceplok, telur dadar, dan berbagai jenis ikan bakar dan goreng.
Selain itu ada juga berbagai macam sate seperti sate telur, sate ayam dan sate paru.
Baca Juga: Wisata Ayunan di Semarang Melayang di Ketinggian 800 Meter, Cuma 1 Jam dari Stasiun Tawang
Tidak hanya itu, Sego Bancakan juga menyajikan berbagai macam gorengan lalu ada juga gandos dan leker.
Sedangkan untuk minumannya, ada berbagai macam minuman tradisional seperti jahe dan aneka macam teh. Tidak lupa juga, limun beragam rasa yang cukup akrab di era 80-an.
