Berdiri Sejak 1936, Restoran di Semarang Ini Masih Mempertahankan Cita Rasa dan Arsitektur Tempo Dulu, Vibesnya Bikin Nostalgia!

photo author
- Rabu, 6 Desember 2023 | 11:38 WIB
Restoran di Semarang yang masih mempertahankan cita rasa dan arsitektur tempo dulu. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Restoran di Semarang yang masih mempertahankan cita rasa dan arsitektur tempo dulu. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Baik oleh warga asli Semarang hingga wisatawan luar kota, umumnya akan menyinggahi restoran dan toko es krim lawas nan legendaris ini.

Restoran Oen ini semula dimiliki oleh orang Inggris bernama Grillroom.

Kemudian pada tahun 1936 dibeli oleh Oen Tjoe Hok, kemudian diwariskan kepada Oen Liem Hwa.

Sedangkan manager yang mengelola operasi restoran ini bernama Djoa Kok Tie.

Restoran Oen terdapat di beberapa kota besar di Jawa, antara lain Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Restoran Oen yang ada di Semarang ini dikelola oleh keluarga Megaradjasa.

Kini Restoran Oen selain sebagai rumah makan juga sebagai toko yang menjual roti. Bangunan ini masih terawat dengan baik, dan dilakukan beberapa perombakan khususnya pada bagian belakang bangunan.

Walaupun bernama toko, namun konsepnya lebih merupakan sebuah restoran yang tersedia seating tempat duduk cantik dengan dekorasi dalam yang mengagumkan.

Desain yang memiliki gaya Belanda berupa bangunan menjulang tinggi, atap melengkung, dan warna dinding putihnya, membuatnya menjadi daya tarik paling utama.

Nuansa putih kolonialnya tersebut kontras dengan tulisan "Toko Oen" yang berwarna merah dan tercetak kokoh di atas bangunannya.

Seperti pada umumnya bangunan Belanda, di dalamnya juga terdapat jendela ukuran besar dan pintu kayu dua lapis yang tebal. Lampu-lampu gantung yang cantik menjuntai dari langit-langitnya menambah kesan mewah khas kolonial.

Sejak berdiri 1936 hingga sekarang, dapat dikatakan tak ada yang banyak perubahan dari Toko Oen Semarang ini, baik bangunan maupun makanannya.

Sejak awal berdiri, Toko Oen memang menyajikan kue kering, roti, dan es krim sebagai produk utamanya. Setelah terus berinovasi, akhirnya mereka juga menyediakan menu berat seperti makanan Italia, makanan khas Belanda, Chinese, dan Lokal.

Perpaduan kuliner antarbudaya tersebut bisa dilihat dari beberapa menu pembuka atau appetizer berikut ini.

Menu pembuka yang masih dipertahankan ada kroket, risoles, lumpia, serta bitterballen dan poffertjes bergaya Belanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X