Soto Sampah
Meskipun namanya terdengar aneh, soto terenak dan laris yang berada di dekat Tugu Jogja menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan patut dicoba.
Nama yang digunakan tersebut berasal dari penggunaan bahan utamanya yakni lemak atau gaji sapi yang digunakan sebagai pengganti daging sapi atau ayam.
Keunikan lainnya terletak pada cara penyajiannya dengan aneka lauk yang bisa ditambahkan dan dicampur secara acak-acakan menciptakan cita rasa yang berbeda dari soto tradisional pada umumnya.
Beralamat di Jalan Kranggan No.2, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Tradisi Weh-Wehan Sambut Maulud Nabi, Tradisi yang Hanya ada di Kaliwungu
Soto Djiancuk
Warung Soto unik ini menyuguhkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, terlihat berbeda dengan bangunan yang tidak biasa.
Warung ini memamerkan beberapa lukisan ukiran kayu dan potongan rongsokan mobil di setiap sudutnya menciptakan suasana bengkel seniman yang menarik.
Namun yang membuatnya lebih menarik adalah nama uniknya Soto Djiancuk pemiliknya dari Jawa Timur sengaja menggunakan kata umpatan tersebut untuk menonjolkan ciri khas soto Jawa Timur.
Cita rasa soto jiancuk bisa membuat orang mengumpat karena kelezatan yang membuatnya cepat habis.
Baca Juga: 7 Hotel di Jogja yang Cocok untuk Healing, Suasana Estetik nan Autentik
Sajiannya menawarkan cukuo unik dengan taburan kemangi yang melimpah serta penambahan irisan tahu bacem sebagai pengganti daging menciptakan sentuhan rasa yang khas.
Berdiri sejak tahun 1963, warung Soto ini berada di Jalan PGRI II No.59, Sonopakis Lor, Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul.
Soto Moneter