AYOSEMARANG.COM -- Berbagai kuliner khas Kota Kudus yang berbahan dasar daging sudah dapat dipastikan akan menggunakan daging kerbau.
Rasa toleransi merupakan warisan nasehat leluhur masyarakat Kudus terhadap sesama umat beragama masih sangat dijaga kelestariannya.
Disamping itu Kudus sebagai Kota Wali memang tidak terlepas dari adat dan budaya masyarakat yang religius.
Baca Juga: Imbang Lawan Persik Kediri, Agius Merasa Hasil yang Cukup untuk PSIS Semarang
Sebagaimana yang kita saksikan hingga saat ini sebagian besar warga Kota Jenang ini merupakan seorang Muslim yang taat.
Sehingga adat dan budaya selalu didasari nilai-nilai ajaran agama Islam yang mewajibkan umatnya untuk saling menghormati.
Dan ternyata nasehat luhur tersebut berpengaruh pada semua sektor termasuk di dalamnya kuliner yang hanya menggunakan daging kerbau.
Konon hal tersebut bukan tanpa sebab seperti yang kita tahu sebelum masuknya Islam di Kota Kudus di sini telah ada agama lain.
Baca Juga: 4 Martabak Manis Paling Enak di Semarang Terkenal Legendaris, Adonan Tebal dan Lembut, Manisnya Pas!
Agama yang diyakini masyarakat Kudus kala itu mempercayai bahwa sapi merupakan hewan yang disucikan karena sebagai kendaraan Dewa.
Bermula dari situlah para ulama pendakwah kala itu menganjurkan murid-muridnya untuk tidak mengonsumsi daging sapi di wilayah Kudus.
Hal tersebut diterapkan oleh para ulama pendakwah sebagai bentuk penghormatan pada agama yang telah ada sebelumnya.
Selain itu juga sebagai sarana dakwah bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.