SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Begitu memasuki ruang bawah tanah di Lawang Sewu Semarang, Totok (60) langsung menunjuk ke sudut ruangan yang gelap.
"Di situ dulu, lokasi penampakan kuntilanak yang terlihat di acara Dunia Lain," ujarnya, Kamis 26 Desember 2024.
Perkataannya langsung bikin saya merinding. Bukan hanya saya. 6 orang yang bersama saya saat memasuki ruang bawah tanah itu juga ikut tercekat.
Totok lalu menyorot ruangan itu dengan senternya. Dia menambahi juga lokasi di mana peserta Uji Nyali di tahun 2004 dulu berada. Saya ikut membayangkan bagaimana uji nyali itu. Namun, Totok mencairkan suasana dengan memperkenalkan dirinya.
Totok mengaku, sebelum jadi pemandu, dia banyak menghabiskan hari-harinya di Lawang Sewu. Dia bilang baru sebentar, cuma 20 tahun karena ada seniornya yang lebih lama.
"Saya 20 tahun tidur di sini. Tapi bukan di sini (ruang bawah tanah). Kalau di sini kan basah. Hehehe," kata Totok.
Kami mengiyakan saja. Dari kegelapan, ada peserta lain yang terkekeh. Tapi saya yakin, itu bukan terhibur melainkan simpati saja. Lagipula, jokes itu kayaknya sering banget dikatakan deh.
Baca Juga: Musim Hujan, Ini 7 Rekomendasi Bakso Enak di Semarang buat yang Butuh Makanan Anget
Totok lalu menuntun kami beranjak ke ruangan selanjutnya. Sejak saya turun ke ruangan bawah tanah, kaki saya sudah terendam air seukuran mata kaki.
Namun, kaki saya tidak telanjang kok. Sebelum masuk, kami diminta memakai sepatu boots, helm, dan sabuk berwarna kuning biar kalau disorot senter terlihat. Selain itu, per kelompok ada 7 orang.
Saya tak kenal 7 orang itu. Yang jelas, ada 4 keluarga dari Bali dan dua orang sepasang kekasih yang sepanjang tour bergandengan tangan. Persetan, bikin iri saja.
Baca Juga: Lawang Sewu Buka Wisata Ruang Bawah Tanah: Langsung Dibanjiri Pengunjung, Ini Harga Tiket Masuknya
Selain memakai pengaman, semua barang-barang kami juga ditinggal, termasuk HP. Ya, pihak pengelola tidak mengizinkan untuk mendokumentasi. Ada peringatan juga buat yang punya penyakit jantung, phobia ruangan gelap, dan ibu hamil, dilarang ikut.