AYOSEMARANG.COM -- Tidak banyak yang mengetahui jika di Kabupaten Pacitan ada kampung kecil di perbukitan kapur, kampung ini banyak menyimpan sejarah, bernama Kampung Pitu.
Kampung ini dikenal dengan nama Ngendak atau Kampung Pitu, satu kampung kecil yang berada di dusun Krajan Kidul-Temon-Arjosari-Pacitan-Jawa Timur.
Nama kampung Pitu atau dalam bahasa Indonesia berarti Kampung Tujuh, merupakan wilayah yang bersejarah terhadap perkembangan Islam di Pacitan.
Baca Juga: Suara Dentuman Baru Saja di Gunungkidul Bukan Gempa, Ini yang Terjadi
Disebut Kampung Pitu atau tujuh karena kampung ini hanya dihuni oleh 7 kepala keluarga saja, yang semuanya masih satu garis keturunan.
Jumlah Kepala keluarga disini tidak boleh kurang dan lebih dari 7, konon jika dilanggar akan berdampak buruk pada kampung ini salah satunya perselisihan.
Letak Kampung Pitu ini memang tersembunyi bahkan cenderung terisolir, serta terpisah dari kampung-kampung yang ada disekitarnya.
Ditengah kampung pitu ini ada satu Masjid yang informasinya, telah ada sejak jaman para wali yaitu penyebar Agama Islam di pulau Jawa.
Baca Juga: Suara Dentuman Baru Saja 2022 di Gunungkidul, Benar Aktivitas Gunung Merapi?
Sebagian masyarakat meyakini jika masjid tersebut merupakan masjid tiban, hingga saat ini masjid ini masih dipergunakan sebagai tempat ibadah umat muslim.
Di Kampung ini juga terdapat lapanmgan berpasir yang dikelilingi pagar yang terbuat dari bata merah, yang konon dipergunakan berkumpulnya para wali.
Namun sangat di sayangkan kampung seunik ini, belum memiliki sarana dan prasarana jalan atau akses menuju ke lokasi yang memadai.
Padahal sejatinya keunikan tersebut apabila diberdayakan secara optimal, akan menjadi obyek wisata budaya dan sejarah di Kabupaten Pacitan.
Baca Juga: 5 Hotel Murah di Jogja Dekat Malioboro, Harga Mulai Rp100 Ribu