Pemandangan ini akan membawa suasana hati pengunjung ke dalam situasi pada saat bencana itu terjadi, panik, takut, bingung, campur aduk.
Banyak sisa harta benda yang terpajang di sana seperti gamelan, wayang kulit, mesin jahit, juga mainan anak yang semuanya meleleh, tidak utuh lagi.
Saat keluar dari museum, tepat di pojok kanan halaman terdapat bekas reruntuhan tembok rumah yang tertulis sebuah pesan dalam bahasa Jawa.
Yang arti dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
"Pesan Merapi, Aku tidak mau mengalah dan tidak mau dikalahkan.
Tapi saat tiba janjinya, hanya mohon maaf kalau ada yang ketabrak, terseret, hanyut, kebanjiran, tenggelam, karena menghalangi jalan yang aku lewati."
Hal paling menarik dan yang menunjukkan ketulusan hati dari pemilik Museum Mini Sisa Hartaku ini adalah tidak dipungut tiket masuk.
Beban biaya yang ditanggung pengunjung hanyalah parkir, toilet, dan memasukan amal sukarela di kotak amal yang ditempatkan di gerbang.
Demikian sebuah pesan dari Museum Mini Sisa Hartaku, yang mengingatkan kita agar selalu berusaha hidup berdampingan dengan alam sehingga menciptakan suasana harmonis.***