AYOSEMARANG.COM -- Investasi kini bukan lagi monopoli kalangan dewasa berpengalaman, melainkan menjadi kebutuhan bagi generasi muda yang ingin meraih kemandirian finansial.
Data menunjukkan tren yang menarik, dengan semakin banyaknya kaum milenial yang terjun ke pasar finansial.
Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal domestik pada akhir tahun 2020 mencapai 3,87 juta, meningkat sebesar 56% dari tahun sebelumnya.
Lebih menarik lagi, hampir separuh dari jumlah investor tersebut berusia di bawah 30 tahun, sementara 25% lainnya berada dalam rentang usia 31-40 tahun. Artinya, 70% investor pasar modal Indonesia adalah generasi muda.
Jika Anda termasuk di antara mereka yang ingin memulai perjalanan investasi, berikut adalah panduan praktis dalam lima langkah seperti dilansir dari laman resmi Manulife:
Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Hari Buruh atau May Day 1 Mei yang Bisa Bakar Semangat di Medsos
1. Memahami Konsep dan Risiko Investasi
Penting untuk memahami bahwa investasi bukan sekadar membeli dan menjual aset, tetapi juga tentang mengelola risiko. Proteksi finansial, seperti asuransi jiwa dan kesehatan, adalah fondasi yang penting bagi setiap individu, termasuk generasi muda.
Meskipun risiko sakit dan kematian mungkin terasa jauh bagi mereka yang masih muda, namun memiliki perlindungan finansial adalah langkah yang bijak.
2. Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas
Langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan keuangan yang spesifik dan terukur. Tujuan keuangan dapat dibagi berdasarkan waktu, seperti jangka pendek, menengah, dan panjang.
Misalnya, dana liburan, biaya pendidikan lanjutan, atau persiapan pensiun. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda dapat merencanakan strategi investasi yang sesuai.
Baca Juga: Sejarah May Day 1 Mei, Hari Buruh yang Diperingati Warga Dunia Termasuk Indonesia
3. Memilih Instrumen Investasi