AYOSEMARANG.COM -- Dalam dunia perdagangan, istilah menggoreng harga merujuk pada praktik menaikkan harga suatu barang secara tidak wajar untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Hal ini biasanya dilakukan dengan membangun persepsi bahwa barang tersebut langka, memiliki nilai investasi tinggi, atau sedang tren di pasaran.
Praktik ini sering terjadi pada berbagai jenis produk, termasuk properti, barang koleksi, dan bahkan kendaraan.
Di dunia otomotif, fenomena menggoreng harga sering terlihat pada kendaraan yang memiliki nilai historis, model tertentu yang dianggap ikonik, atau unit dengan jumlah produksi terbatas.
Beberapa contoh yang paling sering menjadi sorotan adalah Vespa klasik, Suzuki Katana, dan beberapa motor serta mobil lawas lainnya.
Mengapa Menggoreng Harga Terjadi di Dunia Otomotif?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi dalam industri otomotif:
1. Kelangkaan Unit
Ketika suatu model kendaraan tidak lagi diproduksi atau jumlahnya terbatas, para kolektor dan spekulan mulai membidik unit yang tersisa. Mereka membeli kendaraan dalam jumlah tertentu, lalu menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.
2. Popularitas dan Tren Pasar
Kendaraan yang sedang naik daun karena berbagai faktor, seperti nostalgia atau ulasan positif dari influencer otomotif, sering mengalami lonjakan harga yang tidak wajar.
Baca Juga: Kejuaraan Voli Piala Gubernur Jateng Disambut Antusiasme Peserta, Diharapkan Dongkrak Prestasi
3. Strategi Pemasaran dan Hype