Amin mengisahkan kejayaan masa lalu saat produknya dijual hanya seharga Rp15.000 dan mampu terjual hingga 500 unit per hari. Namun saat pelancong luar negeri datang menggunakan kapal pesiar via Pelabuhan Semarang, harga produknya melesat.
“Satu unit kerajinan bisa terjual hingga USD 100.”
Dengan keberhasilan yang ditorehkan Amin dan puluhan UMKM lainnya, Suadesa Festival 2025 tak hanya menjadi ajang pamer budaya dan ekonomi lokal, tapi juga motor penggerak kemandirian desa. Inisiatif semacam ini patut dijadikan inspirasi untuk pemberdayaan ekonomi kreatif di berbagai daerah Indonesia.