3. Dapat dimulai dengan modal kecil
Menabung emas kini tidak membutuhkan modal besar. Melalui layanan digital seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau aplikasi e-wallet tertentu, Anda bisa mulai menabung hanya dengan Rp10.000. Ini membuka peluang investasi bagi siapa saja, termasuk pelajar dan pekerja dengan penghasilan terbatas.
4. Risikonya relatif rendah
Dibandingkan dengan investasi lain seperti saham atau mata uang kripto yang sangat fluktuatif, emas cenderung lebih aman. Risiko kerugian karena perubahan nilai relatif kecil jika Anda menyimpannya untuk jangka menengah hingga panjang.
5. Cocok untuk diversifikasi portofolio
Emas bisa menjadi pelengkap yang ideal dalam portofolio investasi Anda. Dengan memasukkan emas ke dalam kombinasi aset, Anda bisa mengurangi risiko total investasi karena pergerakan harga emas sering berlawanan arah dengan pasar saham.
Kekurangan Menabung Emas
1. Tidak menghasilkan pendapatan rutin
Berbeda dengan deposito yang memberikan bunga atau saham yang bisa memberi dividen, emas tidak menghasilkan pendapatan pasif. Keuntungan hanya didapat jika harga jual emas lebih tinggi dari harga beli. Jadi, emas kurang cocok untuk Anda yang menginginkan penghasilan tetap dari investasi.
Baca Juga: Belajar Bahasa Inggris Kelas 7 Halaman 217 dengan Kunci Jawaban Terbaru Kurikulum Merdeka
2. Harga bisa berfluktuasi
Meskipun stabil dalam jangka panjang, harga emas tetap bisa mengalami penurunan dalam waktu tertentu, terutama jika terjadi kenaikan suku bunga atau penguatan nilai mata uang. Oleh karena itu, menjual emas saat harga turun bisa menyebabkan kerugian.
3. Ada biaya tambahan
Jika Anda menyimpan emas fisik, biasanya perlu mengeluarkan biaya tambahan seperti biaya cetak, penyimpanan di brankas, atau asuransi. Sementara itu, menabung emas digital juga dapat dikenakan biaya administrasi atau selisih harga beli dan jual (spread) yang cukup besar.
4. Kurang menguntungkan dalam jangka pendek