SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Di balik motif-motif klasik Batik Lasem yang sarat makna, kini terselip semangat baru dari para perajinnya. Ratusan pembatik di Lasem, Jawa Tengah, tengah menapaki babak baru dalam perjalanan mereka sebagai pelestari budaya—yakni dengan merambah dunia digital.
Berbekal kolaborasi Tokopedia dan TikTok Shop melalui inisiatif Creators Lab dan kampanye Melokal dengan Batik, para pelaku UMKM batik ini dilatih menjadi kreator konten sekaligus penjual yang siap bersaing di platform e-commerce. Mereka tak lagi hanya mengandalkan kios atau galeri, tapi kini merambah panggung digital lewat video pendek hingga live streaming.
Pelatihan ini membekali pembatik dengan berbagai keterampilan, mulai dari teknik pembuatan konten, personal branding, hingga strategi promosi melalui live streaming. Data menunjukkan, pelaku usaha yang rutin melakukan live streaming di TikTok mengalami kenaikan penjualan hingga tujuh kali lipat—sebuah peluang emas yang kini tengah dibidik oleh para pengrajin batik Lasem.
Baca Juga: Daftar Ulang SPMB Jateng 2025 SMA SMK Dipungut Biaya? Simak Aturan yang Berlaku
Tak hanya soal kreativitas, program ini juga menanamkan pemahaman penting tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dengan maraknya kasus plagiarisme motif, edukasi ini menjadi langkah vital agar pembatik bisa tetap nyaman dan aman dalam berjualan. Tokopedia dan TikTok Shop juga memperkenalkan fitur perlindungan HKI serta ajakan bergabung ke Pusat Perlindungan KI agar para pelaku usaha semakin terlindungi secara hukum.
Menurut Vonny Susamto, Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia, pelaku UMKM seperti pembatik Lasem perlu diberikan panggung yang tepat agar bisa berkembang tanpa meninggalkan akar budaya mereka. Kolaborasi ini membuktikan bahwa teknologi dan tradisi bukanlah dua kutub yang bertentangan, melainkan bisa saling menguatkan.
Baca Juga: Ini Nama Pelatih Baru PSIS Semarang? Segera Diumumkan Secara Resmi
Sementara itu, General Manager Rumah Merah Heritage Lasem, Yenni Susanti, mengapresiasi inisiatif ini. Ia meyakini pelatihan digital ini tak hanya akan meningkatkan kesejahteraan para pembatik, tapi juga memperkuat posisi Batik Lasem sebagai salah satu wastra nusantara tertua yang layak dikenal lebih luas lagi, bahkan hingga mancanegara.
Dari Lasem, dari tangan-tangan terampil para pembatik, kini lahir semangat baru. Sebuah perpaduan indah antara kearifan lokal dan kecanggihan digital, yang siap membawa Batik Indonesia menembus batas waktu dan ruang. ***