AYOSEMARANG.COM -- Motor matic telah menjadi pilihan kendaraan paling populer di Indonesia. Mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga memilih motor jenis ini karena kepraktisan dan kemudahannya dalam bermanuver di jalanan yang padat. Namun, di balik keunggulannya, motor matic ternyata sangat sensitif terhadap kebiasaan penggunaannya. Salah sedikit dalam perawatan atau cara berkendara, motor ini bisa mengalami kerusakan lebih cepat dari yang seharusnya.
Banyak orang berpikir bahwa kerusakan besar hanya disebabkan oleh kecelakaan atau kelalaian besar. Padahal kenyataannya, justru kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari bisa menjadi pemicu utama motor matic cepat rusak. Hal-hal seperti jarang mengganti oli, membiarkan tangki bensin kosong, hingga asal-asalan memilih bahan bakar, sering dianggap remeh. Jika terus dibiarkan, dampaknya akan terasa dalam beberapa tahun dan bisa mengurangi usia pakai motor secara signifikan.
Idealnya, motor matic bisa digunakan hingga lebih dari 10 tahun dengan kondisi yang masih layak dan mesin tetap prima. Namun karena kesalahan perawatan dan kebiasaan sepele yang terus diulang, banyak motor matic yang akhirnya harus masuk bengkel besar bahkan sebelum menyentuh usia 5 sampai 7 tahun. Untuk menghindari kerugian yang tidak perlu, penting bagi setiap pemilik motor matic mengetahui hal-hal apa saja yang harus dihindari agar kendaraan tetap awet.
Berikut ini adalah tujuh kebiasaan sepele yang bisa mempercepat kerusakan motor matic dan mengurangi umurnya jauh sebelum mencapai usia ideal.
Baca Juga: Mengapa Tidak Semua Pekerja Mendapat BSU 2025? Inilah Alasan Pencoretan Nama Anda
1. Jarang ganti oli secara teratur
Oli adalah pelumas utama mesin yang berfungsi menjaga suhu dan mencegah gesekan antar komponen. Jika Anda jarang menggantinya, maka mesin akan bekerja lebih keras dan komponen cepat aus. Kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mesin.
2. Mengabaikan perawatan CVT
Sistem transmisi CVT adalah jantung dari motor matic. Jika tidak dirawat, seperti tidak membersihkan filter CVT, tidak mengganti vanbelt atau roller saat sudah aus, maka tarikan motor jadi berat dan boros bahan bakar.
3. Mengisi bahan bakar sembarangan
Menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan rendah hanya demi penghematan bisa menimbulkan kerak di ruang pembakaran. Hal ini menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan membuat mesin cepat rusak.
Baca Juga: Ingin Cuan dari Motor Lawas? Simak Pilihan Terbaik Tahun 2025
4. Tidak memanaskan mesin sebelum dipakai
Langsung menyalakan dan menggeber motor tanpa pemanasan membuat oli belum tersebar sempurna ke seluruh bagian mesin. Akibatnya, gesekan terjadi tanpa pelumasan optimal, mempercepat kerusakan mesin.