Pernyataan tersebut menegaskan bahwa tantangan utama bukanlah ketersediaan produk asuransi, melainkan rendahnya pemahaman dan kesadaran publik. Karena itu, diperlukan strategi komunikasi yang lebih efektif agar pesan mengenai perlindungan finansial dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang kelak menjadi tulang punggung ekonomi.
Kepala Biro Kantor Berita Antara Jawa Tengah, Teguh Imam, yang hadir sebagai panelis, turut menambahkan, “Perlu dipahami bagaimana pesan mengenai asuransi dapat diterima publik, khususnya Generasi Z, karena mereka akan menjadi pengguna terbesar produk-produk asuransi di masa depan. Pemahaman sejak dini penting agar mereka mengetahui bahwa asuransi tidak hanya seputar kesehatan, jiwa, pendidikan, dan ketenagakerjaan, tetapi juga mencakup banyak produk lain yang dapat menjadi fondasi keuangan sejak awal.” ***