AYOSEMARANG.COM -- Upah Minimum Kota (UMK) Salatiga selalu menjadi perhatian bagi pekerja, perusahaan, dan pelaku ekonomi di Jawa Tengah.
Penetapan UMK setiap tahun dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, produktivitas tenaga kerja, serta dinamika tuntutan buruh.
Jika melihat pergerakan dalam lima tahun terakhir, UMK Salatiga menunjukkan pola kenaikan yang stabil dan konsisten.
Tren ini penting digunakan sebagai dasar untuk memprediksi UMK 2026.
Tren Kenaikan UMK Salatiga 2020–2025
Berikut data UMK Salatiga selama enam tahun terakhir:
Baca Juga: Kunci Jawaban Informatika Kelas 4 Halaman 55: Internet dan Keamanan Data
- 2020: Rp2.034.915
- 2021: Rp2.101.457
- 2022: Rp2.128.523
- 2023: Rp2.284.180
- 2024: Rp2.378.951
- 2025: Rp2.533.583
Dari data tersebut, terlihat bahwa UMK Salatiga selalu mengalami kenaikan setiap tahun. Dalam periode 2020 hingga 2025, total kenaikan mencapai sekitar Rp498.668 atau setara 24,5 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2025 dengan selisih sekitar Rp154.632 dibanding tahun sebelumnya.
Rata-rata kenaikan UMK dalam lima tahun ini berada di kisaran 2 hingga 7 persen per tahun. Angka tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional, tingkat inflasi, serta formula pengupahan yang digunakan pemerintah.
Faktor yang Mempengaruhi Prediksi UMK Salatiga 2026
Untuk memperkirakan UMK Salatiga pada tahun 2026, ada dua faktor utama yang menjadi dasar perhitungan:
Baca Juga: Perkiraan UMK Kota dan Kabupaten Semarang 2026 Jika Naik 8,5 Persen
1. Tuntutan buruh yang mengusulkan kenaikan 8,5 persen untuk menyesuaikan biaya hidup dan daya beli masyarakat.