Dari ketiga daerah, terlihat bahwa pola kenaikan UMK selama lima tahun terakhir relatif seragam. Tahun 2022 menjadi periode kenaikan paling rendah, kemudian diikuti lonjakan pada 2023 dan stabilisasi kenaikan pada 2024–2025. Jika kenaikan 8,5 persen benar-benar diterapkan pada 2026, maka pekerja di Purworejo, Kebumen, dan Cilacap berpotensi menerima tambahan upah bulanan antara Rp 190 ribu hingga Rp 225 ribu dibanding tahun sebelumnya.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa angka UMK 2026 ini masih bersifat proyeksi. Penetapan resmi tetap menunggu keputusan gubernur berdasarkan rekomendasi dewan pengupahan, kondisi inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan produktivitas tenaga kerja. Namun, proyeksi ini dapat menjadi gambaran awal bagi pekerja, pengusaha, dan masyarakat untuk memahami arah kebijakan upah minimum di tahun mendatang.