Turun Takhta di Pasar Indonesia, Xiaomi Salahkan Krisis Chipset

photo author
- Sabtu, 18 Desember 2021 | 00:28 WIB
Xiaomi turun takhta dari singgasana penguasa pasar ponsel Indonesia. Perusahaan mengaku terpukul oleh krisis chipset  (Pixabay)
Xiaomi turun takhta dari singgasana penguasa pasar ponsel Indonesia. Perusahaan mengaku terpukul oleh krisis chipset (Pixabay)

AYOSEMARANG.COM -- Krisis chipset dinilai jadi penyebab Xiaomi turun takhta sebagai penguasa pasar ponsel di Indonesia.

Dalam laporan terbaru, Xiaomi menempati posisi ke-4 merek ponsel yang paling banyak terjual di Indonesia pada kuartal ketiga 2021. Padahal pada periode kuartal sebelumnya Xiaomi merupakan raja ponsel Tanah Air.

Xiaomi Indonesia pun mengakui jika mereka terkendala oleh krisis chipset yang melanda dunia saat ini. Adanya krisis chipset tersebut membuat berbagai varian ponsel Xiaomi harganya naik.

Kenaikan tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat konsumen menunda pembelian. Bahkan ada yang memilih produk dari kompetitor yang lebih murah.

Baca Juga: Fitur Baru TikTok Dukung Video dengan Format 1080p

"Chipset shortage sepertinya berpengaruh juga ke brand lain, tapi khusus Xiaomi Indonesia, ini bisa dibilang rasanya lebih keras," kata Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia, dilansir dari Suara--jaringan Ayosemarang, Jumat (17/12/2021).

Akibat krisis chipset pula Xiaomi Indonesia memutuskan menaikkan harga Rp 100.000 ke sejumlah smartphone seperti Redmi 9A, Redmi 9C, Poco M3 Pro 5G, dan Redmi Note 10 5G.

Alvin menyebut ada beberapa alasan yang memengaruhi ini. Pertama, Xiaomi sempat menempati posisi ke-1 di Indonesia pada kuartal dua (Q2) 2021. Alhasil, stok ponsel lebih cepat habis seiring naiknya permintaan.

Baca Juga: Laman Editan Pertama Wikipedia Laku Rp10 Miliar, Uang untuk Danai WT Social

"Ini seperti roller coaster, naik tinggi di awal kemudian jatuh di kuartal selanjutnya," tambah Alvin.

Alasan kedua, Alvin mengklaim Xiaomi menjadi perusahaan asal China yang termasuk besar di dunia. Ia mengatakan, Xiaomi punya pangsa pasar di 118 negara di dunia.

"Sementara brand lain dari China mungkin hanya memiliki 30 market," lanjut Alvin.

Dengan pasar yang lebih besar, Xiaomi juga mesti menyediakan komponen yang sama. Alhasil, krisis chip itu turut berdampak di Indonesia.

Baca Juga: Xiaomi 12 Ultra Usung Fitur Mewah, Spesifikasi Gahar, dan Kamera Ciamik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X