Selain itu, anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat step juga berisiko mengalami step secara turun temurun.
Kebanyakan kasus, step ini akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit berlangsung.
Tetapi untuk melindungi anak dari cedera selama step, orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut:
1. Longgarkan pakaian anak serta jangan menaruh apa pun pada mulut anak untuk mencegah lidah agar tidak tergigit.
2. Baringkan anak di lantai atau rebahkan dipangkuan dengan posisi wajah anak menghadap ke bawah dengan tubuh yang tidak ditahan.
Baca Juga: Anak Sakit Tenggorokan? Berikut Alternatif Obatnya
3. Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar dari rongga mulut, serta mencegah lidah yang dapat menyumbat saluran pernapasan.
4. Hitung lama terjadinya step dan perhatikan tingkah laku anak ketika kejang serta konsultasikan kepada dokter.
Apabila anak mengalami step yang sederhana, tidak perlu dibawa ke dokter setelah kejang berhenti.
Tetapi, sebaiknya kamu tetap memeriksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab kejang yang dialami anak.
Jika tidak ada penyebab khusus dari step tersebut, pengobatan mungkin tidak diperlukan.
Cukup memberikan obat penurun panas seperti paracetamol atau obat anti kejang diazepam.
Step atau kejang demam merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan bisa terjadi pada anak yang menderita demam tanpa komplikasi.
Baca Juga: 10 Doa Islami Lengkap, Hafalan Doa untuk Anak-Anak: Latin dan Artinya
Setelah mengalami kejang biasanya anak dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.