• Antitusif, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati batuk kering. Obat batuk antitusif, seperti dextromethorphan, bekerja dengan cara mengurangi rangsangan yang dapat memicu batuk, sehingga frekuensi batuk bisa berkurang.
• Dekongestan, yaitu obat yang digunakan untuk melegakan hidung tersumbat dan meredakan tekanan pada rongga sinus akibat alergi dan pilek. Contoh dari obat ini adalah phenylephrine dan pseudoephedrine.
• Antihistamin, yaitu obat yang digunakan untuk batuk karena alergi, yang disertai gejala bersin, gatal di hidung dan tenggorokan, serta hidung berair. Contoh dari obat ini adalah brompheniramine dan chlorpheniramine.
Batuk di malam hari memang tak jarang membuat kesal. Namun bersabarlah, karena pada dasarnya, batuk adalah cara tubuh menyingkirkan penyebab batuk itu sendiri.
Dengan istirahat yang cukup dan melakukan beberapa tips di atas, batuk di malam hari biasanya akan mereda dalam waktu 1–2 minggu.
Meski begitu, waspadalah jika batuk di malam hari semakin parah, berlangsung lebih dari 3 minggu, atau disertai demam tinggi, sesak napas, penurunan berat badan, dan dahak berwarna hijau, kuning, atau bahkan disertai darah.
Gejala tersebut bisa menandakan adanya penyakit serius, seperti pneumonia, bronkitis, gagal jantung, atau tuberkulosis, yang membutuhkan penanganan medis.
Apabila Anda atau anggota keluarga mengalami batuk yang seperti itu, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke ke dokter. Semoga bermanfaat!