Bulan Lupus Sedunia, Penyakit '1000 Wajah', Kenali Tandanya pada Anak

photo author
- Rabu, 11 Mei 2022 | 15:31 WIB
Tanda penyakit lupus anak.  (Instagram/idai_id)
Tanda penyakit lupus anak. (Instagram/idai_id)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Dunia kini tengah memperingati bulan Lupus, yang puncaknya jatuh setiap tanggal 10 Mei. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) yang disebut lupus oleh masyarakat, masih menjadi perhatian publik, lantaran masih banyak kasus yang menimpa penderita.

Ahli Alergi Imunologi Anak, Maharani Lubis mengatakan, lupus juga dikenal sebagai penyakit 1000 wajah. Maknanya, lupus bisa menyerang di jaringan sel mana saja, termasuk di ginjal dan pembuluh darah.

Lupus sendiri, kata Maharani, masuk dalam kategori penyakit autoimun, yang tidak memiliki tanda khusus bagi penderitanya. Penyakit ini tidak dapat dicegah dan tidak dapat menular.

Baca Juga: 4 Langkah Penting Penanganan Hepatitis Akut pada Anak

"Imun itu kan menyerang benda asing yang masuk dalam tubuh untuk pertahanan, namun, autoimun ini selain menyerang zat asing, juga menyerang bagian dari tubuh sendiri," ujar Maharani dalam diskusi bersama Ikatan Doter Anak Indonesia (IDAI) di instagram @idai_ig, Selasa 10 Mei 2022.

Maharani mengatakan, banyak yang tidak menyadari anak atau penderita dewasa dalam kondisi mengidap lupus. Hanya saja, orang tua dan penderita lupus merasa tidak terganggu dengan gejala tersebut.

Dalam kasus yang ditemukan, ada kasus anak dengan panas dan pilek berkepanjangan, dan mengalami fase kesembuhan hanya beberapa hari saja. Dalam pemeriksaan penunjang yang dilakukan, barulah anak tersebut didiagnosa lupus.

Baca Juga: Tes Kondisi Kesehatan Mental Via Google Form, Isi Jawaban Ini

Pada kasus lain, penderita yang mengalami sariawan terus menerus di langit-langit mulut, tidak menyadari itu adalah tanda lupus. Itu lantaran penderita merasa tak terganggu dengan sariawan yang berkepanjangan.

Secara kasat mata, jelas Maharani, lupus pada anak bisa dikenali dengan ciri demam, mudah lelah, berat badan turun; mengalami nyeri atau radang sendi lebih dari tiga bulan; kejang atau kelainan saraf lainnya; terdapat cairan pada selaput jantung atau paru-paru.

Selanjutnya, terdapat ruam merah pada pipi menyambung ke hidung dengan bentuk kupu-kupu, sariawan atau luka pada rongga mulut lebih dari dua minggu; kelainan ginjal; hingga kelainan darah seperti anemia, leukositopenia, atau trombositopenia.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, 4 Kebiasaan Ini Bikin Bekas Jerawat Susah Hilang

Penyebab pasti lupus belum diketahui. Namun penularannya, jelas Maharani, diperkirakan karena interaksi dari lingkungannya, seperti virus, paparan sinar matahari, atau reaksi obat. Selain itu, bisa juga karena reaksi hormonal (pubertas), atau juga genetik/keturunan.

"Pada jaringan neurilogi, anak merasa sakit kepala yang hebat, diajak bicara tidak nyambung, dan paling parah bisa kejang," kata Maharani.

Dengan mengenali gejala tersebut, kata dia, anak yang diperiksakan secara medis akan melalui pemeriksaan penunjang antinuclear antibody (ANA).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X