Nampak keduanya emosi saling mengumpat-saling memaki dan saling menjambak hingga menjadi tontonan warga sekitar.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setelah berhasil didamaikan oleh aparat pemerintah setempat.
Dan pada proses gencatan senjata yang ditengahi oleh aparat tersebut tahukah kita apa yang menjadi latar belakang?
Ternyata kejadian tersebut dipicu oleh ketersinggungan di antara mereka karena saling serang melalui status WhatsApp.
Dalam situasi tersebut bagi sebagian dari kita mungkin akan tertawa terpingkal-pingkal mendengar kejadian ini.
Baca Juga: 9 Kue Bandung Paling Enak dan Terkenal di Semarang, Topingnya Banyak Lumer di Mulut Bikin Puas
Namun itulah kenyataannya layaknya sebuah pertandingan tinju yang diawali oleh perang urat syaraf sebelum bertinju.
Yang belum lama terjadi juga peristiwa tragis yang menimpa seorang mahasiswa salah satu PTS di Yogyakarta.
Satu peristiwa yang cukup menggemparkan yakni pembunuhan yang disertai mutilasi di Sleman - Yogyakarta.
Memang hingga saat ini kasus masih dalam penanganan POLDA DIY namun yang menjadi konsen kita kali bukan soal peristiwanya.
Namun awal mula dari peristiwa tragis tersebut bahwa ternyata juga bermula dari media sosial.
Yang ternyata diantara ketiganya 2 orang pelaku dan 1 orang korban merupakan anggota dari grup di salah satu media sosial.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan di Jalan Yos Sudarso Semarang, Gagal Menyalip Lalu Terlindas Truk
Yang belum lama terjadi di Semarang tepatnya 25 Juli 2023 juga telah terjadi peristiwa pengeroyokan seseorang hingga tewas.
Korban yang bernama Eko Ahmat Ariyadi berusia berusia 27 tahun ini merupakan warga Klipang-Meteseh-Tembalang dikeroyok oleh 13 orang anak muda hingga tewas.
Kembali lagi yang membuat miris kejadian tersebut faktor sama yaitu ketersinggungan salah satu di antara mereka karena status WhatsApp yang dibuat korban.