AYOSEMARANG.COM -- Sebagaimana diketahui, beberapa kalangan menolak partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U20 yang semula akan digelar di Indonesia.
Berbagai penolakan itu pun akhirnya bak bola salju yang semakin membesar seiring beberapa pembesar negeri ini menolak kehadiran Timnas Israel.
Alhasil setelah FIFA resmi coret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, penolakan terhadap partisipasi Timnas Israel dianggap jadi biang keroknya.
Beberapa pembesar negeri ini seperti Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster yang vokal menolak partisipasi Negeri Yahudi itu pun 'diserang' oleh publik.
Namun, penolakan partisipasi Timnas Israel sejatinya bukan satu-satunya kambing hitam atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Adalah Tragedi Kanjuruhan adalah korban selanjutnya yang dianggap bertanggung jawab atas tidak terlaksananya Piala Dunia U20 di Indonesia.
Sejumlah pihak menganggap bahwa tragedi yang menelan ratusan korban itu, menjadi parameter keraguan terhadap kemampuan Indonesia menggelar 'event-event besar'.
Baca Juga: 17 Kilogram Bubuk Mercon Dibakar di Tambang Galian C Kaliwungu
Sudah jelas apa yang diuraikan di atas hanya sebatas himpunan asumsi sebagai respons para pengguna internet atas pembatalan yang terjadi semalam itu.
Meski demikian adanya, asal muasal berbagai asumsi itu ternyata bermuara pada satu hal yaitu pernyataan pembatalan oleh FIFA itu sendiri.
FIFA tak menyebut penolakan partisipasi Timnas Israel atau Tragedi Kanjuruhan melainkan "kondisi saat ini" di alasan pembatalannya.
"Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah melakukan pertemuan hari ini, Rabu 29 Maret 2023 dan memutuskan setelah menimbang keadaan yang ada, bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," kata FIFA di situs resminya, fifa.com.
Baca Juga: Identitas Ojol Bakar Diri di Hutan Kampus Undip Semarang, Ternyata Asal Bali