BATANG, AYOSEMARANG.COM – Lapas Kelas IIB Batang bersama pegiat angkat besi dan angkat berat berinisiatif membentuk Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) dan Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABERSI) tingkat Kabupaten Batang.
Hal itu merujuk pada ada potensi yang cukup besar di bidang angkat besi warga binaan Lapas Kelas IIB Batang.
"Tujuan utamanya sebagai persiapan untuk menjaring bibit-bibit muda yang berbakat menjadi atlet angkat besi," kata Kepala Lapas Batang sekaligus Ketua PABSI Batang Rindra Wardhana, Selasa 1 Februari 2022 malam.
Baca Juga: Covid-19 Hantam Liga 1: PSIS Semarang vs Persebaya Tetap Digelar Sesuai Jadwal
Ia pun mengatakan bahwa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Batang diharapkan ikut berpartisipasi untuk mengarahkan generasi muda yang berpotensi menjadi atlet angkat besi.
"Mencari bibit-bibit muda berpotensi memang harus melibatkan banyak pihak. Maka PABSI dan PABERSI menggandeng kalangan pegiat dan instansi terkait, agar dapat menemukan calon atlet yang benar-benar potensial," ungkapnya.
Rindra juga menyebutkan salah satu strategi harus melibatkan peran para guru olahraga, karena mereka memahami anak didiknya yang berpotensi jadi atlet angkat besi.
Ia memastikan, selain dari kalangan pemula, kesempatan untuk menjadi atlet angkat besi dan angkat berat, juga terbuka lebar bagi atlet dari Cabang olahraga (cabor) lain.
Baca Juga: Film Arini by Love.inc Tayang 4 Februari 2022, Menguak Teka-teki Identitas Arini Love For Sale
“Dia tetap mengutamakan bidang olahraga yang sudah lama ditekuninya, tapi di saat punya peluang di Cabor lain tentunya akan terbuka lebar jika dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk menjadi atlet angkat besi dan angkat berat memerlukan proses yang cukup.
“Harus ada keterkaitan antara calon atlet dengan pelatih. Tujuannya agar ketika pelatih memberikan beban, calon atlet mampu menyesuaikan dengan kemampuan tubuhnya, kalau tidak tepat bisa mengakibatkan cedera,” terangnya.
Khusus untuk cabor angkat besi, kata dia, yang diutamakan adalah teknik yang benar. Apabila dimungkinkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang potensial dapat diikutsertakan.
“Selama itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan mereka diizinkan untuk mengikuti suatu kejuaraan, maka kami akan meminta izin terlebih dahulu kepada Kakanwil Kemenkumham Jateng,” tegasnya.