BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Keluarga Mahasiswa Batang Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang (KMBS) menggelar Gerakan Pendidikan Desa (GPD) Jilid 11.
GPD yang bertemakan 'Tebar Asa dengan Aksi, Memberi Edukasi dengan Penuh Dedikasi', bertempat di Desa Mojotengah, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 28 sampai 30 Januari 2022.
Dipilihnya Desa Mojotengah karena ada kesenjangan pendidikan yang berakibat pada krisis pendidikan.
Baca Juga: Dukung PTM, 100 Persen Siswa MTs Nurul Huda Banyuputih Jalani Vaksinasi
Ketua Umum KMBS Periode 2021-2022, Tubagus Muhammad Hasanuddin Labbay mengatakan, GPD tahun ini menitik beratkan pada pendidikan terhadap masyarakat mengenai pentingnya pendidikan, baik formal maupun non formal sebagai upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami berusaha menjembatani pemuda pemudi Desa Mojotengah untuk menggapai pendidikan berkualitas dengan memberikan informasi beasiswa pendidikan,” ujar Tubagus, Rabu 2 Februari 2022.
Ia menambahkan, selain fokus pada pendidikan, GPD juga memfasilitasi pemateri ahli di bidang budidaya kopi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat, yaitu Burohim selaku Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat.
Program GPD yang dilaksanakan satu tahun sekali, pada jilid 11 ini tidak hanya terfokus sosialisasi pendidikan dan pelatihan budidaya kopi, tapi juga diisi dengan pengajian dan lomba antar Madrasah Diniyah (Madin) se-Desa Mojotengah, Kecamatan Reban, Batang dengan tujuan meningkatkan kualitas penduduk.
Baca Juga: Pilkades Serentak Siap Digelar, Pemkab Batang Anggarkan Rp1,7 Miliar
Ketua Pelaksana GPD jilid 11, Ulil Absor Ar Robbany menuturkan kegiatan GPD terfokus pada pelajar dan sumber daya alam. Akan tetapi, bukan berarti meninggalkan kalangan lain dari lapisan masyarakat muda maupun tua. Rencana selanjutnya akan ada follow up dari KMBS, terlebih pada program pendidikan.
"Kami akan berusaha memfasilitasi setiap siswa yang semangat untuk melanjutkan studi," ucap mahasiswa Ilmu Hukum.
Ia pun mengatakan, masyarakat sangat antusias dengan adanya gerakan pendidikan desa dan akan terus pengawal pembangunan warga Batan.
Ulil berharap, semoga dengan dedikasi dan semangat holopis yang dibangun menjadikan hiroh berbeda dari masyarakat. Apalagi di era digital secara adanya bonus demografi yang menuntut pendidikan harus diperjuangkan dengan berbagai upaya.
Baca Juga: Kualitas Panen Tidak Optimal, Petani Batang Mulai Beralih ke Pupuk Organik