80.000 Hektare Lahan Kritis 4 Kecamatan di Batang Mulai Penghijauan

photo author
- Sabtu, 29 Januari 2022 | 20:28 WIB
DLH Kabupaten Batang lakukan penghijauan lahan kritis berupa bibit kopi di Desa Deles Kecamatan Bawang.  (Muslihun/Kontributor Batang )
DLH Kabupaten Batang lakukan penghijauan lahan kritis berupa bibit kopi di Desa Deles Kecamatan Bawang.  (Muslihun/Kontributor Batang )

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Sekitar 80.000 hektare lahan kritis di Batang yang tersebar di empat kecamatan mulai dilakukan penghijauan yang masuk daerah atas atau perbukitan. 

Luasan lahan kritis tersebut masuk di wilayah empat kecamatan yaitu Bawang, Reban, Blado, dan Bandar. 

"80.000 hektare masuk kategori lahan kritis. Penghijauan dengan tanaman tegakan ada sekitar 30 ribu hektar sudah tertangani. Sementara sisa lahan 50 ribu hektar secara bertahap dilakukan metode demplot," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Batang A Handy Hakim usai melakukan penanaman bibit kopi di Desa Deles Kecamatan Bawang, Sabtu 29 Januari 2022. 

Baca Juga: Bocah Tenggelam di Bendungan Kedung Dowo Kramat Batang Ditemukan Meninggal Dunia

Menurut Handy, penanaman pohon berkayu keras dan tanaman tegakan untuk mengurangi luasan lahan kritis yang selama ini terus mengancam daerah atas yang menjadi daerah resapan air. 

"Secara bertahap kita mulai melakukan penanan di lahan - lahan kritis di daerah atas. Ini kita lakukan karena daerah tangkapan air yang menjadi sumber air bawah tanah kita," ungkapnya. 

Ia pun menyebutkan dengan banyaknya kawasan industri dan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air mengalami peningkatan yang tidak sedikit. 

Baca Juga: DLH Batang Edukasi Pungut Sampah, Ubah Perilaku Buang Sampah Sembarangan

"Oleh karena itu, kalau kita tidak segara tergerak melakukan penghijauan dan melestarikan alam dengan tanaman tegakan di daerah atas. Kita takutkan kedepan anak cucu kita kesulitan air bersih" katanya.

Handy pun menyatakan sangat mendukung dengan industrialisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tapi dengan catatan tidak mengabaikan kelestarian alamnya. 

"Perkembangan pesat industri yang ada di bawah harus kita imbangi denan penghijauan diatas. Kita sangat mendukung investasi tapi juga tetep memelihara kelestarian alam sehingga semua bisa jalan seimbang," katanya.

Baca Juga: Nilai Investasi Batang Turun di Angka Rp7,56 Triliun, Peringkat Kedua se Jateng

Ia pun menyebutkan, lahan kritis di daerah atas seperti desa Gerlang Kecamatan Blado dan desa Pranten Kecamatan Bawang, karena ada pradigama maayarakat yang beralih dari tanaman keras atau tegakan menjadi tanaman kentang.

"Dari segi ekonomi memang sangat bagus. Tapi dari sisi lahan sangat mempengaruhi keesuburan dan daya tangkap tanah terhadap air," tukasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X