SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Universitas Negeri Semarang menginisiasi sebuah solusi dalam menghadapi fenomena fast fashion dengan meluncurkan platform berbasis website untuk pengelolaan pakaian bekas, yaitu www.pakaiankuid.com.
Program Kreativitas ini mendapatkan hibah pendanaan dari Dirjen Dikti Kemdikbudristek. PakaiankuId ini digagas oleh tim PKM-K UNNES yang diketuai oleh Khafinda Rizky Bayumurti (Manajemen, 2021), dan beranggotakan Lutantri Septavanya Soffi (Manajemen, 2021), Arnendia Okta Riani (Ekonomi Pembangunan, 2021), serta Rio Setyo Wibowo (Ekonomi Pembangunan, 2022). Mereka dibimbing oleh Siti Ridloah, S.E., M.Mgmt sebagai dosen pembimbing.
Siti Ridloah mengemukakan website PakaiankuId ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari industri fashion yang berorientasi pada konsumsi berlebihan. Beberapa fitur yang tersedia di dalam website ini, antara lain pengguna dapat menjual atau membeli pakaian bekas melalui fitur TeSell.
Baca Juga: Wisata Air di Solo Cuma 25 Menit dari Stasiun Balapan, Bisa Jajal Lebih dari 20 Wahana, Seger Pol!
''Hal ini membantu dalam memperpanjang umur pakai pakaian yang sudah tidak terpakai lagi dan mengurangi pembelian pakaian baru,'' jelasnya, Selasa 11 Oktober 2023.
Website ini juga memfasilitasi tukar-menukar pakaian antara pengguna melalui fitur TeChange. Dengan cara ini, orang dapat memperoleh pakaian baru tanpa harus membelinya, yang secara efektif mengurangi limbah tekstil.
Ada pilihan untuk memperbaiki pakaian yang rusak atau sobek. Website ini berkolaborasi dengan penjahit lokal yang terintegrasi dalam platform tepatnya pada fitur TePair, sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan dan menggunakan jasa mereka.
''Pengguna dapat menjalani pengalaman kreatif dengan fitur TeUp, yang memungkinkan mereka untuk mengubah pakaian mereka sendiri. Ini merangsang kreativitas dan membantu dalam mengurangi kebutuhan akan barang-barang baru.''
Bagi masyarakat yang memiliki pakaian yang tidak lagi dibutuhkan oleh pengguna, mereka dapat mendonasikannya melalui fitur TeDonation. Pakaian yang didonasikan akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, mengurangi limbah tekstil dan membantu masyarakat yang kurang beruntung.
''Website ini menjadi sebuah wadah yang komprehensif untuk mengelola pakaian bekas dengan cara yang berkelanjutan, mendukung lingkungan, dan memberikan manfaat sosial kepada masyarakat. Inisiatif seperti ini dapat menjadi langkah positif dalam mengatasi masalah fast fashion yang merusak lingkungan dan menghasilkan limbah tekstil yang berlebihan,'' papar Siti Ridloah.