SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kembali menggelar wisuda 800 mahasiswa dari seluruh program studi yang ada di Universitas PGRI Semarang. Upacara wisuda digelar di Balairung Kampus UPGRIS, Semarang, Selasa 23 Januari 2024.
Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum menegaskan lulusan yang diwisuda ini sudah sepenuhnya mengikuti serangkaian proses kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Mereka rata-rata sudah mengikuti MBKM. Artinya mereka sudah magang, dan ada yang mengikuti kampus mengajar. Termasuk pertukaran mahasiswa serta program MBKM lainnya," imbuhnya.
Sisi lain, pihak kampus juga sudah membekali lulusan dengan serangkaian kegiatan. Salah satunya pembekalan pengetahuan dan pemahaman terkait kesiapan memasuki dunia industri dan kerja.
"Kami tentu berharap mereka sudah betul-betul siap untuk menghadapi dunia kerja. Terlebih para mahasiswa juga sudah dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup," sebutnya.
Sementara itu, hal unik pada momentum kali ini, terdapat satu lulusan program studi S2 Pendidikan Bahasa Inggris yang berasal dari Libya.
"Kami memang sudah merekrut mahasiswa asing untuk menempuh studi di tempat kami. Terkait ini, kami juga bekerja sama dengan relasi kami dan perguruan tinggi luar negeri," jelasnya.
Sertifikat Kompetensi.
Dalam kesempatan tersebut Rektor UPGRIS juga menyatakan lulusan UPGRIS bakal menerima sertifikat kompetensi.
Sertifikat itu diberikan melalui lembaga sertifikasi profesi (LSP) kampus tersebut untuk memberikan peluang lulusan di dunia industri dan kerja.
Baca Juga: Inilah 10 Universitas yang Memiliki Jurusan IT Terbaik, Undip Ada di Peringkat Berapa?
"Tantangan di dunia kerja saat ini memang luar biasa. Karena itu kami sudah on the track di setiap program studi, sebab memiliki keunggulan tersendiri," ujarnya.
Dia menyebut, saat ini pihaknya tengah menyiapkan 14 skema sertifikasi untuk melengkapi program studi yang ada. Skema sertifikasi itu ditargertkan rampung pada tahun ini.
"Kami sudah memiliki 5 skema dan ini sedang disiapkan 14 skema sertifikasi. Sudah disiapkan pula para aksesornya dan mereka mulai mengikuti pelatihan dari BNSP," kata rektor.***
