MALANG, AYOSEMARANG.COM- Setelah tiga hari di Negeri Tirai Bambu, rombongan yang dipimpin Rektor Unisma Malang, Prof. Maskuri, M.Si., bersama Ketua Bidang Usaha Pengurus Yayasan Unisma, Prof. Dr. Mudawamah, M.Si., dan Wakil Rektor 4, Dr. Ir. Istirochah Pujiwati, MP., serta Kepala Pusat Kolaborasi dan Pengembangan Kerjasama Internasional, Sonny Elfiyanto, M.Pd., Ph.D., bergeser ke Negeri Sakura, Kamis 23 Mei 2024.
Kunjungan diawali ke Chiba University, Tokyo melakukan MoU signing dengan Prof. Josephat Tetuka Sri Samantyo, Head of Josephat Microwave Remote Sensing Laboratory.
Pria kelahiran 1970 ini merupakan Perwakilan Peneliti Ruang Angkasa, Jepang yang mengembangkan keilmuannya tentang remote sensing pada satelit, radar, dan drone untuk sistem pertahanan, penginderaan jarak jauh vegetasi di bumi dan potensi kehidupan di planet lain seperti Mars dan Venus (space and beyond).
Baca Juga: Dijamin Lolos, 5 Tips Hadapi Tes Wawancara KIP Kuliah 2024 dengan Lancar Tanpa Kesulitan
Prof. Tetuko, panggilan akrab beliau akan menjadi Adjunct Profesor di Unisma, sebuah jabatan kehormatan bagi seseorang dari institusi di luar negeri yang memiliki peran penting dan kerja nyata dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk jangka waktu tertentu di Indonesia. Sebagai bagian dari Center for Environmental Remote Sensing (CERaS), dalam pengembangan keilmuan yang dimilikinya untuk lingkungan juga melakukan observasi terhadap perubahan-perubahan karakter DNA pada binatang, seperti kepiting, kerang dan lainnya.
Sebagai langkah konkrit kerjasama ini, beliau akan datang ke Unisma dengan membawa 20 mahasiswa Chiba University berkunjung ke Unisma. Prof. Tetuko akan memberikan Studium General atau Guest Lecture bagi mahasiswa dan dosen yang relevan dengan remote sensing dan pemanfaatannya. Sementara para mahasiswa dari Chiba University akan belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), field study, dan lain lain.
Rektor Unisma berharap kerjasama ini akan memelejitkan kualitas lulusan Unisma di program studi Fakultas Teknik, Pertanian, Peternakan, MIPA, dan FKIP dalam pengembangan teknologi yang lebih adaptif terhadap dinamika zaman.
"Selain itu penguasaan bahasa internasinal untuk mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang competitif di kancah nasional dan internasional untuk menumbuhkan kreasi, inovasi baru yang Unggul dan berdayasaing global dalam bidang IPTEKS," ungkap Maskuri rektor yang low profil dan selalu berfikir kemajuan dan lompatan Unisma ini.**