Satgas PPKS USM Jelaskan Alasan Gender Berbeda dengan Kodrat, Ternyata Tidak Sama

photo author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 11:38 WIB
Satgas PPKS USM Jelaskan Alasan Gender Berbeda dengan Kodrat
Satgas PPKS USM Jelaskan Alasan Gender Berbeda dengan Kodrat

AYOSEMARANG -- Radio USM Jaya bersama Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Semarang (USM) mengadakan Talkshow Kuliah Keadilan dan Kesetaraan Gender (Kudengar) yang mengusung tema "Kesetaraan Gender Bukan Kesetaraan Kodrat" pada Rabu 3 Juli 2024.

Talkshow yang dipandu penyiar Radio USM Jaya, Putri Sabila di Studio Radio USM Jaya Gedung N USM itu menghadirkan narasumber Anggota Satgas PPKS USM, Nova Yuliani dan Putri Ayu Anggorowati.

Putri mengatakan, gender berbeda dengan kodrat. Kesetaraan gender adalah perempuan memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan laki-laki.

''Gender itu karakteristik laki-laki dan perempuan yang dibentuk dan dibangun dalam lingkungan masyarakat. Kalau kodrat itu identitas yang sudah diberikan Tuhan sejak lahir yang tidak bisa diubah. Kodratnya perempuan itu seperti menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui. Kodratnya laki-laki mempunyai sperma,'' katanya.

Hal senada diungkapkan rekannya Nova Yuliani. Menurutnya, banyak orang yang belum teredukasi terkait perbedaan gender dan kodrat.

''Sudah ada beberapa masyarakat yang peduli akan feminisme, kesetaraan gender, namun meskipun begitu lebih banyak yang belum peduli dan belum teredukasi,'' jelasnya.

Lebih lanjut, Nova menjelaskan, ada beberapa perbedaan pandangan terhadap kesetaraan gender. Di negara maju yang telah mencapai terwujudnya kesetaraan gender, warganya dapat mengeksplor diri, wanita dapat lebih bebas berpendapat hingga menentukan pilihan.

Sementara di Indonesia masih dengan stereotype dan pelabelan, salah satunya merendahkan posisi perempuan yang berkembang di lingkungan masyarakat.

Menurutnya, untuk mencapai kesetaraan gender, dapat dimulai dengan langkah kecil salah satunya dari diri sendiri harus berhenti memiliki pola pikir patriarki serta dapat mendukung orang-orang terutama wanita dalam mendapatkan hak-haknya.

''Kesetaraan gender bukan kesetaraan kodrat. Ada banyak tantangan dalam implementasi revolusi sosial kita. PPKS hadir untuk melindungi, mendampingi warga USM tetap menegakkan hak-hak wanita serta menjaga lingkungan bebas dari kekerasan seksual dan kejahatan gender,'' ungkapnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X