AYOSEMARANG.COM -- Program Pascasarjana Universitas Semarang (USM) kembali menghadirkan pembelajaran berkelas internasional melalui guest lecture bertema “Introduction to Corporate Entrepreneurship” di Ruang Telekonferensi Menara Prof. Dr. Muladi, S.H, baru-baru ini.
Kegiatan yang ditujukan untuk mahasiswa Program Studi Magister Manajemen ini menghadirkan pembicara internasional, Feranita, Ph.D., Associate Professor in Entrepreneurship & Innovation sekaligus Director of the Ingenuity Lab, University of Nottingham Ningbo China.
Selain itu, Feranita juga dikenal sebagai Senior Advisor Asian Legacies, konsultan berbasis di Jakarta dengan pengalaman panjang dalam bidang kewirausahaan, inovasi, dan bisnis keluarga.
Dalam pemaparannya, Feranita menjelaskan konsep kewirausahaan perusahaan dengan mengacu pada teori para ahli seperti Zahra, Pinchot, Drucker, Ansoff, serta Wolcott dan Lippitz.
Materi dilengkapi contoh nyata inovasi dari perusahaan Indofood, termasuk perbedaan antara entrepreneur (wirausahawan) dan intrapreneur (wirausahawan internal).
Mahasiswa juga diajak mengikuti latihan kelompok interaktif. Mereka diminta membuat rencana inovasi untuk perusahaan pilihan masing-masing, lalu mempresentasikannya di depan kelas.
Direktur Program Pascasarjana USM, Prof Dr Indarto SE MSi, menyebut tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kewirausahaan perusahaan sekaligus memperkuat jejaring akademik internasional.
''Kewirausahaan perusahaan sangat penting di era digital saat ini. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan inovasi dari dalam, baik produk baru, cara kerja baru, maupun model bisnis baru, menjadi kunci untuk tetap bersaing. Kami berharap, dengan belajar teori dan langsung praktik, mahasiswa bisa paham dan menjadi orang yang punya ide bagus dan bisa mewujudkannya di tempat kerja nanti,'' ujarnya.
Acara berlangsung sekitar dua jam dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa dan dosen Magister Manajemen USM. Para peserta dibagi ke dalam lima kelompok, masing-masing mempresentasikan proposal inovasi selama 10 menit. Diskusi pun berjalan aktif, terutama karena Feranita memiliki pengalaman praktis sebagai Direktur Ingenuity Lab dan Co-Founder Asian Legacies.