Tim Pengabdian Sekolah Pascasarjana Unnes Gelar Seminar Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan Berbasis ESD

photo author
- Senin, 28 Agustus 2023 | 12:19 WIB
Seminar Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan Berbasis ESD di Gedung B106 Kampus Kelud UNNES. (dok Unnes.)
Seminar Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan Berbasis ESD di Gedung B106 Kampus Kelud UNNES. (dok Unnes.)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Tim Pengabdiaan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Seminar Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan Berbasis Education for Sustainable Development (ESD).  Kegiatan seminar tersebut digelar secara hybrid di Ruang Pertemuan B 106 Kampus Kelud UNNES dan melalui aplikasi Zoom meeting pada hari Sabtu 26 Agustus 2023.  
Tim Pengabdian terdiri dari lima orang dosen yaitu Liftiah, S.Psi., M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Supriyadi, M.Si, Satya Budi Nugraha, S.T., M.T., M.Sc., Dr. Evi Widowati, S.KM., M.Kes., Ervando Tommy Al-Hanif, M.T. Pengabdian ini juga melibatkan anggota dari mahasiswa Sekolah Pascasarjana Unnes.


Dalam sambutannya Direktur Sekolah Pascasarjana UNNES yang diwakili oleh Wadir II Prof. Dr. Eko Handoyo, M.Si menyampaikan seminar ini bertujuan untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pendekatan berbasis pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for Sustainable Development) dapat diintegrasikan dalam konteks manajemen kebencanaan dan lingkungan.

“Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan terhadap berbagai jenis bencana alam dan ancaman lingkungan, maka sangat penting bagi setiap pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat meiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam konteks manajemen kebencanaan dan lingkungan, serta mendorong tindakan yang berkelanjutan dan berdampak positif dalam menghadapi tantangan global saat ini,” tegas Prof Eko dalam sambutannya.

Seminar ini diikuti oleh 43 peserta secara luring (luar jaringan) dan 134 peserta secara daring (dalam jaringan) atau online melalui aplikasi Zoom. Peserta terdiri dari berbagai instansi pemerintah, parktisi kebencanaan, dosen, guru dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Lintas Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Dinas ESDM Kab.Konawe, Bappeda Aceh, Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Disdik Provinsi DIY, BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, Disdik Provinsi Kalimantan Tengah, Disdik Provinsi Jawa Tengah, Disdik Provinsi Kalimantan Timur, Disdik Provinsi maluku Utara, Dosen Ilmu Lingkungan Geografi UGM, Peneliti Geomorfolog di USA, Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Guru SMP 7 Cirebon, Pegawai Traction Energy Asia, mahasiswa S1 Geografi UNNES, mahasiswa S1 ilmu lingkungan UNNES dan lain sebagainya.

Seminar ini menghadirkan empat orang narasumber yaitu Bergas Catursasi Penanggungan, S.Sos M.Si (Kepala Pelaksana Harian BPBD Prov. Jateng), Sorja Koesuma, S.Si., M.Si. (Sekjen FPTPRB), Dr. Saparis Soedarjanto, S.Si, MT (Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, KLHK) dan Prof. Dr. Supriyadi M.Si (Dosen UNNES). Kegiatan dipandu oleh Satya Budi Nugraha S.T. M.T. M.Sc, selaku moderator.

Pada sesi pertama narasumber Bergas Catursasi Penanggungan dalam paparannya menyampaikan tentang “Masyarakat Tanggap, Terampil dan Tangguh Bencana”. Menurutnya, penting untuk mengembangkan pendekatan yang berkelanjutan dalam melibatkan masyarakat dalam manajemen bencana, sehingga mereka tidak hanya tanggap dalam situasi darurat, tetapi juga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan mereka sendiri dan orang lain dalam jangka Panjang.

“Masyarakat Tanggap, Terampil, dan Tangguh Bencana adalah konsep yang sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Konsep ini menekankan pada pentingnya melibatkan masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons ancaman bencana dengan cara yang efektif dan berkelanjutan,” jelas Bergas.


Pada sesi kedua dibahas tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) oleh Sorja Koesuma yang merupakan Sekjen FPTPRB (Forum Perguruan Tinggi Untuk Pengurangan Risiko Bencana). Sorja menjelaskan bahwa Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) memiliki peran yang sangat penting dalam upaya membangun kesadaran, keterampilan, dan kesiapan dalam menghadapi bencana di kalangan siswa, guru, dan staf sekolah.
“Secara keseluruhan, SPAB adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih siap menghadapi bencana dan berkontribusi pada keberlanjutan dan keselamatan komunitas dan lingkungan”, ungkapnya.


Materi sesi ketiga disampaikan oleh Saparis Soedarjanto yang membahas mengenai Mitigasi Bencana Berbasis Lingkungan. Ia menjelaskan bahwa Mitigasi Bencana Berbasis Lingkungan adalah pendekatan dalam manajemen bencana yang berfokus pada pencegahan dan pengurangan risiko bencana dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan aspek-aspek lingkungan alamiah serta meminimalkan dampak negatif pada lingkungan buatan manusia.

Peserta seminar Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan Berbasis ESD yang mengikuti secara daring.
Peserta seminar Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan Berbasis ESD yang mengikuti secara daring. (dok Unnes)

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengelola risiko bencana dengan memperhatikan hubungan kompleks antara manusia dan lingkungan. “Melalui Mitigasi Bencana Berbasis Lingkungan, diharapkan bahwa risiko bencana dapat dikelola secara lebih efektif sambil menjaga keseimbangan dan keberlanjutan lingkungan alamiah dan manusia”, jelasnya.


Sesi terakhir adalah sesi yang paling istimewa, yaitu Promosi Prodi S2 Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan UNNES. Prof Supriyadi menyampaikan bahwa pada semester genap Tahun 2023/ 2024 nanti Sekolah Pascasarjana UNNES membuka penerimaan mahasiswa baru Prodi S2 Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan.

Prodi ini merupakan sebuah program pascasarjana yang fokus pada pendidikan dan penelitian dalam bidang manajemen kebencanaan dan lingkungan. Program studi memiliki tujuan menghasilkan para profesional yang terampil dan kompeten dalam mengelola risiko bencana serta memahami dampak lingkungan dari berbagai aspek. “Program S2 Manajemen Kebencanaan dan Lingkungan di UNNES menggabungkan dua aspek penting yang saling terkait dan relevan dalam konteks pengelolaan risiko dan keberlanjutannya,” jelasnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X