AYOSEMARANG.COM -- Tim Program Transfer Teknologi dan Inovasi (PTTI) Universitas Semarang (USM) menyerahkan sejumlah mesin produksi sekaligus memberikan pelatihan operasional kepada dua kelompok nelayan di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Demak, Jumat 14 November 2025.
Dua kelompok yang menerima bantuan adalah Banjarjaya (Olahan Bandeng) yang dipimpin Zainudin, serta Enggal Jaya di bawah kepemimpinan Mualim.
Program ini merupakan bagian dari implementasi kegiatan PTTI yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendikti Saintek 2025, dengan tujuan meningkatkan adopsi teknologi, inovasi produk, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Tim pelaksana PTTI USM terdiri atas Prof. Dr. Ir. Rohadi, M.P., Dr. Ir. Andi Kurniawan Nugroho, S.T., M.T., IPM., Dr. Supari, S.T., M.T., dan Anisa Rachma Sari, S.Si., M.Si. Program ini juga melibatkan tiga mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Pertanian USM—Dinanta Kartika Dewi, Haekal Setyo Purnomo, dan Sherly Bela Christiani—serta dukungan teknis dari Dr. Ir. Purwanto, S.T., M.Eng. dan sejumlah taruna Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang.
Prof Rohadi menjelaskan bahwa masing-masing kelompok nelayan memperoleh mesin produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka. Kelompok Banjarjaya menerima mesin sealer kemasan otomatis, mesin pengemas vakum, serta mesin pembuat bandeng presto. Adapun kelompok Enggal Jaya menerima mesin aerator untuk tambak udang, sealer otomatis, mesin vakum, dan alat produksi bandeng presto.
''Seluruh mesin dan peralatan yang diberikan memanfaatkan listrik dari panel sel surya. Inovasi ini mendukung penggunaan energi terbarukan yang murah, ramah lingkungan, dan efisien untuk produksi perikanan dan olahan hasil laut,'' katanya.
Selain penyerahan mesin, tim PTTI USM juga memberikan pelatihan teknis mulai dari pengoperasian, perawatan peralatan, hingga tata kelola produksi. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kelompok nelayan dalam memanfaatkan teknologi.
Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi tepat guna dan energi terbarukan berpotensi besar mendongkrak kualitas produk dan daya saing nelayan pesisir.
''Kami berharap melalui program ini, masyarakat nelayan dapat meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, serta memperkuat ekonomi lokal melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan energi terbarukan,'' ungkapnya.
Ketua Kelompok Banjarjaya, Zainudin, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan tim PTTI USM. Ia berharap kerja sama dapat diperluas ke pelatihan pembuatan kerupuk udang, mengingat potensi udang vannamei yang melimpah di Desa Banjarsari.
''Produk kerupuk udang juga akan menjadi pelengkap yang ideal bagi olahan bandeng presto sehingga pemanfaatan mesin dan peralatan menjadi lebih optimal,'' ujarnya.
Ketua Kelompok Enggal Jaya, Mualim, menyatakan dukungan penuh atas program tersebut dan berharap kolaborasi berkelanjutan dapat terus memperkuat perekonomian pesisir Banjarsari.