pendidikan

Bangun Minat Sejak SD, Siswa MTsN Brebes Jadi Jawara Nasional Fisika dan Bahasa Indonesia

Senin, 1 Desember 2025 | 15:25 WIB
Athalia Aqila Zahirah, siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 02 Brebesmeraih medali emas dalam kompetisi akademik Bahasa Indonesia dan Fisika tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Prisma Cendekia pada 23 November 2025. (dok.)

BREBES, AYOSEMARANG.COM - Athalia Aqila Zahirah, siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 02 Brebes, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Qila, sapaan akrabnya, baru saja meraih medali emas dalam kompetisi akademik Bahasa Indonesia dan Fisika tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Prisma Cendekia pada 23 November 2025.

Qila menceritakan bahwa ketertarikannya pada dunia akademik, khususnya fisika, berawal dari kebiasaannya memikirkan bagaimana benda-benda di sekitarnya dapat bekerja.

“Rasanya seru banget bisa menerapkan teori di buku ke dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, saya mencoba ikut Olimpiade Sains Nasional bidang fisika,” ujar Qila kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

Perjalanan meraih prestasi itu bukanlah hal mudah. Dara kelahiran 19 Desember 2010 tersebut mengungkapkan bahwa ia memerlukan waktu persiapan sekitar satu tahun sebelum akhirnya berhasil menyabet medali emas di tingkat nasional.

“Kurang lebih satu tahun, mulai dari latihan di sekolah, ikut les olimpiade, sampai latihan mandiri setiap hari setengah sampai satu jam. Kalau mau ada seleksi tingkat tinggi, persiapannya makin intens, bisa dua sampai tiga jam sehari,” jelasnya.

Ketika ditanya mengenai tantangan, Qila mengaku kesulitan terbesar muncul saat mengerjakan soal-soal abstrak yang sulit dipahami. Ia juga tidak menampik adanya tekanan batin, terutama rasa khawatir apakah dirinya sudah tampil cukup baik.

“Apalagi kalau melihat teman-teman lain yang lebih cepat paham. Tapi aku tetap berusaha semangat,” ungkapnya.

Terkait manajemen waktu, perempuan kelahiran Kotayasa, Purwokerto, itu memiliki strategi tersendiri, salah satunya dengan membuat jadwal harian secara rinci.

“Aku bikin jadwal harian. Pagi sekolah, sore latihan olimpiade, malam mengerjakan tugas sekolah. Sisanya waktu luang buat main game atau ngobrol sama teman. Penting banget ada waktu istirahat biar otak nggak kelelahan,” paparnya.

Qila menuturkan, momen paling berkesan baginya adalah saat pengumuman pemenang. Seluruh lelah dan usaha kerasnya seakan terbayar lunas. Ia menyaksikan sendiri gurunya dan kedua orang tuanya begitu bahagia hingga menitikkan air mata.

“Selain itu, momen bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia dan saling berbagi pengetahuan itu menyenangkan sekali,” ucapnya.

Di akhir, Qila berpesan agar para pelajar tidak ragu mengikuti berbagai kompetisi.

“Jangan takut nyoba! Walaupun awalnya susah, tetap latihan dan jangan menyerah. Olimpiade bukan cuma tentang juara, tapi juga tentang mengasah kemampuan dan bertemu orang-orang hebat,” pesannya.

 

Halaman:

Tags

Terkini