4. Ilmu Komunikasi (Non-Spesialis): Terlalu Umum
Ilmu komunikasi menjadi salah satu jurusan favorit di banyak kampus. Namun karena lulusannya sangat banyak dan keahliannya sering dianggap terlalu umum, persaingan kerja menjadi sangat ketat. Banyak lulusan ilmu komunikasi yang bekerja di luar bidang dengan gaji standar, bahkan rendah.
Tanpa spesialisasi jelas seperti periklanan, penyiaran, atau public relations, lulusan jurusan ini rawan terjebak di pekerjaan dengan beban kerja tinggi tetapi kompensasi minim.
5. Pendidikan Non-PNS: Pengabdian yang Kurang Sejahtera
Jurusan keguruan sejatinya memiliki peran vital bagi masa depan bangsa. Namun bagi lulusan yang tidak berhasil menjadi ASN atau PNS, tantangan finansial cukup besar. Gaji guru honorer di banyak daerah masih jauh dari kata layak, sementara tanggung jawabnya sangat besar.
Kondisi ini membuat sebagian lulusan pendidikan merasa penghasilan yang diterima tidak sebanding dengan waktu, tenaga, dan biaya kuliah yang telah dikeluarkan.
Pilih Jurusan dengan Realistis
Jurusan kuliah yang banyak disesali lulusannya umumnya memiliki satu kesamaan: gap besar antara idealisme dan realita dunia kerja. Gaji rendah, risiko tinggi, serta peluang kerja terbatas menjadi faktor utama penyesalan, termasuk pada jurusan jurnalistik.
Bagi calon mahasiswa, penting untuk tidak hanya mengikuti passion, tetapi juga mempertimbangkan prospek karier, kebutuhan industri, dan potensi penghasilan. Dengan perencanaan matang, risiko penyesalan setelah lulus bisa diminimalkan, dan jurusan yang dipilih benar-benar menjadi bekal masa depan, bukan sumber kekecewaan.