Asap Cair Tempurung Kelapa Jadi Alternatif Penyembuh Luka

photo author
- Kamis, 4 Juli 2019 | 18:27 WIB
Tiga mahasiswa Undip menunjukkan produk hasil pengembangan penutup luka artifisial berbentuk hidrogel dari asap cair dan sawi triwis di kampus Undip Tembalang. (istimewa)
Tiga mahasiswa Undip menunjukkan produk hasil pengembangan penutup luka artifisial berbentuk hidrogel dari asap cair dan sawi triwis di kampus Undip Tembalang. (istimewa)

TEMBALANG, AYOSEMARANG.COM--Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengembangkan penutup luka artifisial berbentuk hidrogel dari asap cair dan sawi triwis. Pemilihan hidrogel dipilih sebagai  penutup luka primer karena bersifat transparan, lembut, fleksibel dan tidak mengiritasi luka dengan penggunaan global tertinggi mencapai 43% dibanding penutup luka jenis lainnya.

Ketiga mahasiswa Undip tersebut adalah Andi Alif Sutadi Saputra (S1-Kedokteran Gigi FK 2016), Eti Kusuma Ramadhani (S1-Kimia FSM 2015), dan Turmala Dewi (S1-Ilmu Gizi FK 2015) yang bergabung dalam tim PKM Penelitian Eksakta dibawah bimbingan Dosen Kedokteran Gigi FK Undip drg Gunawan Wibisono MSi Med.

AYO BACA : Cegah Penyebaran Bakteri, Undip Ciptakan Antiseptik Khusus Pemerah Sapi

"Penutup luka ini tidak reaktif dengan jaringan kulit yang dapat digunakan untuk luka dengan eksudat sedang-minimal dan luka kering. Basis hidrogel yang digunakan adalah polivinil alcohol, kitosan dan pati," jelas Andi Alif, salah satu anggota tim di kampus Undip Tembalang, Kamis (4/7/2019).

Ia menambahkan pemilihan ketiga bahan tersebut karena merupakan polimer yang mampu menghasilkan membran dengan karakteristik terbaik. Kemudian basis hidrogel ini dikombinasikan dengan larutan asap cair dan ekstrak daun sawi triwis.

AYO BACA : 5 Pejabat Baru Undip Dilantik

"Asap cair dari tempurung kelapa mengandung senyawa aktif fenol dan asam yang bersifat antibakteri dan antioksidan. Selain itu, ekstrak sawi triwis mengadung vitamin K yang dapat mempercepat penyembuhan luka," jelasnya.

Dalam praktiknya mereka mengujikan pada hewan coba yakni tikus putih yang diberi luka sayat dan hasilnya mampu menyembuhkan dalam waktu 11 hari dengan waktu aplikasi membran setiap 2 hari sekali.

Ketiga mahasiswa berharap penggunaan membran hidrogel dari asap cair dan sawi triwis yang biasa mereka sebut "Liquoplast" bisa menjadi alernatif penyembuhan luka.

AYO BACA : KKN Tematik Undip Kedepankan Gender dan Kewirausahaan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadi Haryadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X